Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta bantuan perusahaan kelapa sawit untuk membuat alat khusus perangkap buaya yang memangsa warga Desa Tanah Harapan di Sungai Selagan wilayah tersebut.
"Sudah ada sejumlah perusahaan kelapa sawit di daerah ini yang bersedia membuat perangkap buaya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Mukomuko Budi Yanto di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan sejumlah perusahaan kelapa sawit yang tersebar di sejumlah perusahaan daerah ini masing-masing membuat satu unit alat khusus perangkap buaya yang memangsa warga.
Selanjutnya, katanya, sejumlah alat perangkap buaya tersebut akan dipasang di sejumlah titik di sepanjang Sungai Selagan di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko.
Terkait sejumlah lokasi yang akan dipasang alat perangkap dari perusahaan, katanya, pihaknya bekerja sama dengan pihak pemerintah desa melibatkan pawang untuk menentukan lokasi pemasangan perangkap.
Ia mengatakan rencananya pemasangan alat perangkap buaya tersebut disaksikan oleh Bupati Mukomuko, BKSDA, forum koordinasi pimpinan daerah.
Pemasangan perangkap ini sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam melakukan penyelamatan buaya yang telah memangsa salah seorang warga Desa Tanah Harapan, Kabupaten Mukomuko.
Salah seorang warga Desa Tanah Harapan, Kabupaten Mukomuko dilaporkan meninggal dunia karena diserang buaya muara saat mencari ikan lokan di Sungai Selagan pada Senin (15/4) siang.
Korban bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit, yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan. Korban meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya.
Kades Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko Bujarman berharap pihak BKSDA secepatnya menangani buaya yang memangsa warga yang bekerja sebagai pencari lokan di wilayah ini.
Kasus kematian akibat buaya selain dialami oleh warga Desa Tanan Harapan juga warga Desa Tanah Rekah.