Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu melakukan tes kesehatan terhadap 39 jamaah Suluk Tareqat Naqsabandiyah Kota Bengkulu yang melakukan zikir selama bulan puasa.
"Pascatewasnya salah seorang jamaah Suluk Terekat Naqsyabandiyah (TN) di Curup, Rejang Lebong menarik perhatian semua pihak, jadi kami melakukan tes kesehatan terhadap jamaah" kata Kasat Intel Polres Bengkulu AKP Perwira Amin, Kamis.
Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini hanya untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja setelah menjalankan ibadah tersebut.
"Kami sudah mengecek ruang yang digunakan untuk zikir dan ventilasinya cukup baik dan makannya juga sehat, selain itu kesehatan mereka juga baik," katanya.
Ia mengatakan, sambutan jamaah suluk sangat baik dan mereka bersedia di tes kesehatannya.
"Ini hanya mencegah jangan sampai ada jamaah yang tidak sehat namun memaksakan diri dzikir dan kemudian meninggal, itu yang kami cegah," katanya.
Ia menambahkan, kematian seorang jamaah di Rejang Lebong, setelah diperiksa oleh tim medis ternyata akibat dehidrasi.
Saat ditemui di Surau Suluk Baitur Rabby Kota Bengkulu, Kamis, sejumlah panitia jamaah suluk mengaku sangat senang dengan perhatian pemerintah daerah.
Menurut Panitia Jamaah Suluk, Darmawansyah, ada 39 jamaah suluk, yakni 10 orang wanita dan 29 lainnya laki-laki.
"Jamaah suluk sebagian besar berasal dari Pagar Alam yakni sekitar 18 orang, sisanya dari Seluma dan Kota Bengkulu," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini tanggapan miring terhadap aktivitas jamaah suluk tak kunjung reda. Mereka beranggapan jamaah suluk tidak diperhatikan kesehatan serta makannya.
Padahal, jamaah suluk memiliki panitia yang bertugas mengurusi makanan dan minuman mereka. Seluruh biaya makan dan minum ditanggung oleh jamaah suluk, sedangkan panitia hanya memfasilitasinya.
"Sekarang masyarakat bisa melihat kalau mereka diberi makan yang bergizi, ada ikan dan sayur-sayur lainnya, bahkan mereka juga tidur siang harinya," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, aktivitas jamaah suluk ini dilakukan sejak 2002, yang dulunya dibawa dari Manna, Bengkulu Selatan. Tahun ini merupakan angkatan ke-14, yang digelar sejak 1 hingga 12 Agustus 2012. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Pascatewasnya salah seorang jamaah Suluk Terekat Naqsyabandiyah (TN) di Curup, Rejang Lebong menarik perhatian semua pihak, jadi kami melakukan tes kesehatan terhadap jamaah" kata Kasat Intel Polres Bengkulu AKP Perwira Amin, Kamis.
Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini hanya untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja setelah menjalankan ibadah tersebut.
"Kami sudah mengecek ruang yang digunakan untuk zikir dan ventilasinya cukup baik dan makannya juga sehat, selain itu kesehatan mereka juga baik," katanya.
Ia mengatakan, sambutan jamaah suluk sangat baik dan mereka bersedia di tes kesehatannya.
"Ini hanya mencegah jangan sampai ada jamaah yang tidak sehat namun memaksakan diri dzikir dan kemudian meninggal, itu yang kami cegah," katanya.
Ia menambahkan, kematian seorang jamaah di Rejang Lebong, setelah diperiksa oleh tim medis ternyata akibat dehidrasi.
Saat ditemui di Surau Suluk Baitur Rabby Kota Bengkulu, Kamis, sejumlah panitia jamaah suluk mengaku sangat senang dengan perhatian pemerintah daerah.
Menurut Panitia Jamaah Suluk, Darmawansyah, ada 39 jamaah suluk, yakni 10 orang wanita dan 29 lainnya laki-laki.
"Jamaah suluk sebagian besar berasal dari Pagar Alam yakni sekitar 18 orang, sisanya dari Seluma dan Kota Bengkulu," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini tanggapan miring terhadap aktivitas jamaah suluk tak kunjung reda. Mereka beranggapan jamaah suluk tidak diperhatikan kesehatan serta makannya.
Padahal, jamaah suluk memiliki panitia yang bertugas mengurusi makanan dan minuman mereka. Seluruh biaya makan dan minum ditanggung oleh jamaah suluk, sedangkan panitia hanya memfasilitasinya.
"Sekarang masyarakat bisa melihat kalau mereka diberi makan yang bergizi, ada ikan dan sayur-sayur lainnya, bahkan mereka juga tidur siang harinya," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, aktivitas jamaah suluk ini dilakukan sejak 2002, yang dulunya dibawa dari Manna, Bengkulu Selatan. Tahun ini merupakan angkatan ke-14, yang digelar sejak 1 hingga 12 Agustus 2012. (ANT)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012