Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Organisasi Cahaya Perempuan `Women`s Crisis Center` Provinsi Bengkulu, mengajak seluruh masyarakat perempuan Kota Bengkulu agar memiliki kartu tanda penduduk yang sah sehingga dapat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2018 di kota itu.

Direktur Eksekutif Cahaya Perempuan WCC Bengkulu Artety Sumeri di Bengkulu, Kamis, mengatakan perempuan di Kota Bengkulu merupakan segmen pemilih terbanyak.

Seharusnya kata dia, kekuatan tersebut mampu menghasilkan kepala daerah yang benar-benar peduli terhadap perempuan.

"Oleh karena itu gunakan hak suara kita, untuk memastikan mendapatkan hak suara yaitu dengan memiliki dokumen resmi kependudukan," katanya.

Daftar pemilih tetap Pilkada Kota Bengkulu 2018 sebanyak 230.169 jiwa. Proporsi pemilih perempuan lebih banyak yakni 116.302 jiwa, sedangkan pemilih laki-laki hanya 113.867 jiwa.

Sebelumnya Artety menyebutkan, Kota Bengkulu membutuhkan kepala daerah yang memahami kebutuhan dasar kaum perempuan dan pro aktif memperjuangkannya.

WCC pun sebagai perpanjangan tangan segmen tersebut berupaya memastikan wali kota terpilih nantinya, siap berkomitmen memperjuangkan hak-hak perempuan.

"Kita membuat kontrak politik dengan para kandidat soal permasalahan perempuan ini, namun tidak cukup dengan hal itu, kita perempuan juga harus menggunakan hak pilih," kata dia.

Pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut 1 Mayor Inf David Suardi berpasangan dengan Bakhsir. Pasangan ini dari jalur calon independen.

Nomor urut 2 Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung Nasdem, PKS serta PPP.

Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusung PAN, Gerindra dan Partai Demokrat.

Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda berpasangan dengan Mirza diusung Golkar, PDIP dan Hanura.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018