Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Petani sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengeluhkan serangan hama tikus yang menyebabkan produksi tanaman padi turun.

"Kami biasanya dapat 1.800 kilogram gabah kering panen dari lahan persawahan seluas sekitar seperempat hektare, tetapi gagal akibat serangan hama tikus," kata Midar, petani di Kecamatan Ipuh, Sabtu.

Petani setempat menggarap lahan persawahan seluas seperempat hektare. Sawah tadah hujan seluas itu menghasilkan gabah kering panen 300 kulak.

Satu kulak terdiri dari empat cupak, di mana satu cupak setara 1,5 kilogram gabah kering panen.

Dikatakan, hama tikus tersebut telah menurunkan produksi gabah kering panen di lahan persawahan seluas sekitar seperempat hektare berkisar 20-25 persen.

Penurunan produksinya tidak terlalu besar karena rumpun tanaman padi pada musim tanam kedua padi sawah di wilayah itu banyak.

"Kami bersyukur penurunannya tidak terlalu besar. Semua itu berkat banyaknya rumpun tanaman padi," ujarnya.

Ia menyatakan, petani setempat telah berusaha maksimal untuk membasmi hama tikus tersebut. Petani setempat menggunakan racun sabun untuk membasmi hama tikus yang menyerang padi.

Meskipun banyak hama tikus yang mati, tetapi yang datang untuk menyerang tanaman padi hampir sebanyak itu pula.

Kepala Desa Pulau Makmur Ramli mengatakan banyak hama tikus menyerang tanaman padi karena hanya sebagian sawah tadah hujan di wilayah tersebut yang ditanami padi.

Seluas 450 hektare sawah tadah hujan di Kecamatan ipuh, seluas sekitar 350 hektare yang ditanami padi. Dari lahan seluas itu hanya sebagian atau 150 hektare sawah yang ditanami padi.

Ia menyatakan, petani di wilayah itu swadaya membeli racun sabun untuk membasmi hama tikus yang menyerang tanaman padi.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018