Bengkulu (Antara) - Sebanyak 82 telur penyu jenis lekang (Lepidochelys olivacea) menetas di penangkaran yang dikelola Yayasan Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu di tepi Pantai Jakat, Kota Bengkulu.

"Ada 82 tukik atau anak penyu yang baru menetas tadi malam dan masih dalam pemeliharaan di penangkaran," kata Koordinator Program Latun Bengkulu Riki Rahmansyah di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan penangkaran penyu dengan mengumpulkan telur-telur penyu dari nelayan dan masyarakat menjadi salah satu program unggulan Latun.

Saat ini, kata Riki, masih ada dua sarang telur penyu yang dierami di lokasi penangkaran di tepi pantai tersebut.

Sebagian telur penyu yang ditetaskan di lokasi penangkaran berasal dari masyarakat nelayan yang menyerahkan secara sukarela telur-telur tersebut untuk ditetaskan dengan pengeraman alami.

"Ada beberapa sarang pengeraman yang kami buat di sekitar tepi Pantai Jakat dan masih ada 300-an telur penyu yang menunggu menetas," ucapnya.

Menurut Riki, selain tujuan pelestarian, area penangkaran penyu tersebut juga dibuka untuk umum menjadi area wisata edukasi.

Kelompok masyarakat dapat berkunjung dan melepasliarkan tukik atau anak penyu ke pantai sekitar Pantai Jakat.

Ia menambahkan bahwa di perairan Bengkulu terdapat empat atau lima penyu yang kerap naik ke darat untuk bertelur.

Selain penyu lekang, empat jenis penyu lainnya, yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu belimbing (Dermochelys coriaceae). Selain belajar tentang pelestarian penyu, pengunjung juga dapat menyaksikan akuarium laut, belajar tentang budi daya karang, ikan karang, pendidikan pesisir, penghijauan pesisir dalam konsep "Marine Conservation and Education Programme". 

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018