Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Organisasi Cahaya Perempuan Women`s Crisis Center Provinsi Bengkulu mengajak segmennya, yakni seluruh masyarakat perempuan Kota Bengkulu menolak transaksi politik uang pada Pilkada 27 Juni 2018.

Direktur Eksekutif Cahaya Perempuan Women`s Crisis Center (WCC) Bengkulu Artety Sumeri di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, politik uang merupakan kecurangan yang berakibat buruk kepada penegakan demokrasi, penghapusan korupsi dan kehidupan seluruh rakyat.

"Jangan mau menerima, apalagi terlibat, kami meminta agar jangan terlibat walau sekecil apapun," kata dia.

Selain itu, WCC juga mengajak kaum perempuan terlibat mengamati, memonitor, serta mengawasi seluruh bentuk pelanggaran pemilu pada Pilkada 2018. Dengan begitu diharapkan tidak terjadi pemaksaan, baik secara halus atau intimidasi, kecurangan yang berhubungan dengan kertas suara, penghitungan maupun bentuk lainnya pada hari pemilihan.

Segmen ini juga diajak mau melaporkan kepada Panwaslih atau Bawaslu terdekat jika menemukan dugaan tindak kecurangan pemilu.

"Ayo, bersedia menjadi saksi bila dibutuhkan. Saksi dilindungi oleh Negara sebagaimana termuat di Pasal 134 Undang-undang RI No 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 yang menyebutkan bahwa warga negara berhak melaporkan pelanggaran pilkada dan dilindungi," kata Artety.

Dengan memilih berdasarkan analisa visi dan misi kandidat maka menurutnya akan menjadi langkah awal memastikan wali kota terpilih nantinya benar-benar berkualitas dan sesuai harapan.

"Pelajari ulang seluruh rekam jejak para calon dan agenda politik mereka, sebelum memutuskan siapa akan dipilih," lanjutnya.

Khususnya bagi segmen tersebut mengenai perilaku dan agenda politik yang berhubungan langsung dengan kesetaraan gender dan penguatan perempuan.

Pada 12 Februari 2018 lalu, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir.

Nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung Nasdem, PKS serta PPP.

Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi yang diusulkan oleh PAN, Gerindra dan Partai Demokrat.

Pasangan nomor urut empat, yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda-Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018