Mukomuko (Antaranews Bengkulu)  Bupati Mukomuko Choirul Huda telah berkoordinasi dengan sejumlah pengusaha sawit di Jakarta guna mempertanyakan penyebab harga sawit di tingkat pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit (CPO) daerah itu lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya.

Saya telah telepon orang tertentu di Jakarta. Saya tanyakan hal sebenarnya tentang murahnya harga sawit di daerah ini, katanya di Mukomuko, Rabu.

Berdasarkan pengakuan dari pengusaha sawit, hal itu tidak akan mungkin merugikan petani sawit.

Berdasarkan informasi, katanya, setiap penjualan CPO dari perusahaan ke penampungan, ada potongan sebesar Rp400 per kilogram karena ada kandungan asam dalam minyak sawit tersebut. 

Saya sudah sampaikan tolong jangan bebankan seluruh potongan itu kepada masyarakat. Saya minta beban potongan itu `fifty-fifty sehingga harga sawit tidak semurah ini, ujarnya.

Sekarang, katanya, harga sawit turun tetapi tidak pernah stabil karena pengaruh tidak stabilnya harga CPO dunia.

Apalagi, katanya, sekarang ini di India panen kedelai sehingga mereka tidak mengambil CPO, tetapi panen kedelai itu tidak setiap saat sehingga sewaktu-waktu mereka butuh CPO.

Informasinya tangki CPO di pabrik penuh. Dan tangki yang lama belum diangkut, ujarnya. 

Ia meminta tolong kepada masyarakat setempat agar bersabar. Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan seluruh pimpinan perusahaan kelapa sawit guna mencari solusinya. 

Kami berencana memanggilnya hari ini, tetapi batal karena pada hari ini seluruh pengusaha sawit dipanggil gubernur, ujarnya.

Pihaknya dalam waktu dekat berkoordinasi dengan perusahaan kelapa sawit guna mencari solusi, salah satunya membahas mengenai pembagian potongan dari penjualan sawit agar harga beli sawit di daerah itu stabil.

Ia mengharapkan tidak terlalu lama masalah itu bisa diselesaikan karena dampak dari masalah tersebut berkaitan dengan perekonomian masyarakat setempat. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018