Bengkulu (Antaranews Bengkulu)  Warga yang bermukim di pulau terluar Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM), baik di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun di warung pengecer.

"Sudah dua minggu ini BBM langka sehingga mengganggu aktivitas masyarakat," kata Edward Kaahuau?saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa. Ia mengatakan kelangkaan BBM di tingkat SPBU sudah terjadi sejak 18 Juni 2018 atau sebulan terakhir, sedangkan kelangkaan di tingkat pengecer mulai terjadi pada 25 Juni dan hingga saat ini belum ada penambahan pasokan dari Pertamina di Bengkulu.

"Sejak awal Juli sampai saat ini BBM habis total di peredaran," ucapnya.

Edward menambahkan bahwa informasi yang diperoleh warga, kekosongan pasokan BBM di pulau terluar itu diakibatkan terhentinya pelayaran kapal feri Pulo Tello yang selama ini menjadi satu-satunya transportasi yang mengangkut BBM ke Enggano.

Pelayaran terakhir kapal feri dari Kota Bengkulu menuju Pulau Enggano berlangsung pada 5 Juli 2018 dan hingga saat ini belum ada pelayaran lagi dengan alasan cuaca buruk.

"Kami mengharapkan pemerintah mencari solusi untuk membawa BBM ke Enggano karena saat ini 80 persen aktivitas masyarakat, sekolah dan perkantoran sudah lumpuh," kata dia.

Terkait keluhan masyarakat, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Budi Djatmiko mengatakan pasokan BBM sudah disiapkan dan direncanakan berangkat ke Enggano pada Selasa (17/7) sore.

"Kalau tidak ada halangan cuaca, direncanakan hari ini kapal feri akan membawa BBM ke Enggano," katanya.

Ia mengatakan pelayaran kapal motor penumpang yang juga dikhususkan membawa BBM ke Enggano tersebut sangat bergantung pada kondisi cuaca di perairan Samudera Hindia.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018