Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan sebagian nelayan di daerah itu masih menggunakan trawl (pukat harimau) untuk menangkap ikan.

"Para nelayan itu keberatan mengganti alat tangkapnya dengan yang ramah lingkungan, karena faktor kebiasaan mereka selama ini menggunakan trawl," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Nasyyardi di Mukomuko, Senin.

Sekitar 137 kapal yang dilengkapai alat tangkap ikan trawl milik nelayan Kecamatan Teramang Jaya masih masih beroperasi di perairan laut di wilayah itu. 

Ia menyatakan, saat ini sudah ada 33 orang nelayan dari wilayah tersebut yang mengusulkan bantuan alat tangkap pengganti trawl kepada DKP.

"Sudah ada 33 yang mengusulkan bantuan alat tangkap pengganti trawl, namun sebagian besar belum menyampaikan permintaan," ujarnya.

DKP Mukomuko terus melakukan pendekatan persuasif dan memberikan pembinaan terhadap nelayan yang masih menggunakan alat tangkap agar mereka bersedia menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.

"Langkah kami sekarang ini memberikan pembinaan terhadap nelayan, dan bagaimana mereka bersedia menggunakan alat tangkap pengganti trawl," ujarnya. 

Terkait dengan tindakan penertiban kapal pengguna trawl di daerah itu, ia menyatakan, sudah ada Undang-undang yang mengatur tentang larangan menggunakan alat tangkap tersebut. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018