Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pelayaran kapal feri Pulo Tello rute Kota Bengkulu-Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu terpaksa ditunda akibat cuaca buruk yang terjadi di perairan barat Samudera Hindia. 

"Pelayaran terpaksa ditunda karena cuaca buruk di perairan Bengkulu dengan ketinggian gelombang mencapai empat meter," kata Supervisor Penyeberangan Bengkulu-Enggano PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Sukisman di Bengkulu, Jumat. 

Ia mengatakan jadwal keberangkatan kapal perintis Sabuk Nusantara seharusnya berlayar menuju pulau terluar itu sebanyak dua kali dalam sepekan.

Namun, akibat cuaca ekstrem yang melanda perairan Bengkulu hingga Samudera Hindia Barat membuat pelayaran tertunda dalam sepekan terakhir.

"Kapal feri Pulo Tello terakhir melayani rute Kota Bengkulu-Enggano pada 22 Juli lalu," ucapnya.

Saat ini kata Sukisman dirinya juga sedang berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk mengetahui kondisi cuaca terkini di perairan wilayah ini.

Cuaca buruk yang menghambat aktivitas transportasi laut ini membuat masyarakat mengeluh karena hasil bumi tidak dapat diangkut dari Pulau Enggano.

"Hasil bumi sudah menumpuk di pelabuhan Malakoni dan Kahyapu untuk menunggu diseberangkan ke Kota Bengkulu," kata Edward Kaharuba, seorang warga Pulau Enggano.

Ia mengatakan hasil bumi seperti pisang kepok, ikan kering dan ikan basah menjadi andalan masyarakat untuk dijual mendapatkan penghasilan.

Saat ini kata Edward puluhan kendaraan bak terbuka yang memuat ribuan tandan pisang sedang menunggu untuk diseberangkan ke Kota Bengkulu.

"Hari ini ada kapal perintis Sabuk Nusantara yang sedang berada di pulau dan mulai membawa pisang yang sudah menunggu di pelabuhan selama dua hari," katanya.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018