Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan ratusan ayam mati mendadak di Desa Lubuk Gedang diduga akibat terserang penyakit flu burung.
"Ada indikasi ayam mati mendadak di desa itu akibat flu burung di lihat dari ciri-cirinya," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Warsiman di Mukomuko, Kamis.
Sebanyak ratusan ekor ayam milik warga Desa Lubuk Gedang tersebut mati mendadak sejak dua bulan yang lalu.
Ia menyatakan, seluruh ayam yang mati di wilayah tersebut telah dikuburkan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Pemilik ayam tersebut yang menguburkan sendiri ayam yang mati mendadak tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan, sumber awal terkena penyakit tersebut diduga tertular ayam petelur yang diimpor dari wilayah Provinsi Sumatera Barat karena penyakit flu burung pernah mewabah di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat.
Ia menyatakan, petugas peternakan di daerah itu terus mengawasi unggas yang masuk dari Provinsi Sumatera Barat. Petugas mengawasi aktivitas keluar masuk unggas dari pos check point di Kecamatan Lubuk Pinang.
"Petugas peternakan mengawasi sesuai dengan anggaran yang tersedia di dinas ini," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Ada indikasi ayam mati mendadak di desa itu akibat flu burung di lihat dari ciri-cirinya," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Warsiman di Mukomuko, Kamis.
Sebanyak ratusan ekor ayam milik warga Desa Lubuk Gedang tersebut mati mendadak sejak dua bulan yang lalu.
Ia menyatakan, seluruh ayam yang mati di wilayah tersebut telah dikuburkan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Pemilik ayam tersebut yang menguburkan sendiri ayam yang mati mendadak tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan, sumber awal terkena penyakit tersebut diduga tertular ayam petelur yang diimpor dari wilayah Provinsi Sumatera Barat karena penyakit flu burung pernah mewabah di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat.
Ia menyatakan, petugas peternakan di daerah itu terus mengawasi unggas yang masuk dari Provinsi Sumatera Barat. Petugas mengawasi aktivitas keluar masuk unggas dari pos check point di Kecamatan Lubuk Pinang.
"Petugas peternakan mengawasi sesuai dengan anggaran yang tersedia di dinas ini," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018