Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Sejumlah warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu mengeluhkan jalan rusak parah akibat lalu lintas truk pengangkut batu bara dan truk pengangkut alat berat proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

"Sejak proyek PLTU batu bara dimulai, jalan semakin rusak karena seluruh alat yang dibutuhkan untuk proyek dibawa lewat jalur ini, kata Jalal, tokoh masyarakat Kelurahan Teluk Sepang di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan warga Kelurahan Teluk Sepang sudah lama mengeluh dengan kondisi jalan yang setiap hari mereka lalui menuju pusat Kota Bengkulu itu.

Apalagi anak-anak sekolah yang setiap pagi melintasi jalur tersebut menuju sekolah terpaksa menggunakan baju ganti sebab bila memakai baju berwarna putih maka dipastikan debu akan kotor berdebu.

"Jalan ini juga rawan menimbulkan kecelakaan lalu lintas karena truk tidak lagi menaati rute karena menghindari lubang yang lebar dan dalam," ucapnya.

Kondisi kerusakan jalan semakin diperparah sejak kehadiran proyek PLTU batu bara di kompleks Pelabuhan Pulau Baai sebab seluruh alat berat termasuk tiang pasak bumi diangkut melalui jalur darat.
 
Ruas jalan dik Teluk Sepang, Bengkulu. (Foto Antarabengkulu)


Ketua Lembaga Pemasyarakatan Masyarakat (LPM) Kelurahan Teluk Sepang, Jumadi mengatakan sudah menyampaikan kondisi jalan tersebut kepada pemerintah Kota Bengkulu, termasuk pihak PT Pelindo II namun hingga kini tidak ada tanggapan.

Kondisi jalan ini sangat berbahaya bagi warga, terutama anak-anak yang berkendara menuju sekolah, katanya.

Apalagi truk pengangkut batu bara juga melepas terpal penutup batu bara saat melintasi jalur tersebut sehingga warga pengendara roda dua rawan terkena tumpahan batu bara dari atas truk.

Karena itu, selain mendesak perbaikan jalan dari pintu Pelabuhan Pulau Baai hingga ke Simpang Kelurahan Teluk Sepang, warga juga mendesak pemilik truk untuk tetap menutup terpal hingga ke lokasi "stockpile" batu bara.

Warga juga meminta pemerintah daerah memperbaiki jalur evakuasi rawan gempa yang menghubungkan Kelurahan Teluk Sepang dengan Kelurahan Padang Serai yang saat ini kondisinya putus total karena jembatan penghubung ambruk.

"Bila jalur ini diperbaiki dan bisa dilalui kendaraan roda empat maka warga tidak perlu mengambil rute lewat PT Pelindo yang hancur karena truk pengangkut batu bara dan alat berat," katanya. 

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018