Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sejak sebulan belakangan ikan air tawar "membajari" sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menyusul pada petambak pada bulan Ramadhan panen raya.

Jenis ikan air tawar yang membajiri pasar tradisional di kota Bengkulu, antara lain ikan nila, lele, ikan mas, ikan gabus, patin dan gurami. Meski banjir tapi harga ikan tersebut tetap mahal diatas Rp 15.000/kg. Sedangkan ikan produksi nelayan hingga saat ini sangat minim akibat nelayan tidak melaut karena gelombang tinggi, kata seorang pedagang ikan di Kota Bengkulu Agus, Rabu.

Ia mengatakan, pasokan ikan air tawar itu didatangkan dari berbagai daerah tingkat dua di Bengkulu bahkan dari provinsi tetangga seperti Lubuk Linggau dan Pagar Alam, Sumsel. Warga Bengkulu salah satu alternatif mengkonsumsi ikan hanya ikan air tawar, sedangkan ikan laut tangkapan nelayan hingga saat ini sangat kurang.

"Kami beralih menjual ikan air tawar yang dipasok dari daerah kabupaten dalam provinsi Bengkulu bahkan dari provinsi tetangga Lubuk Linggau, Sumsel," ujarnya.  Harga jual ikan jenis nila rata-rata Rp26.000/kg, ikan bawal air tawar Rp25.000/kg, ikan mas dijual Rp30.000/kg dan ikan lele Rp20.000/kg

Selain itu harga ikan gabus Rp40.000 dan ikan putih yaitu ikan sungai paling langka dijual pedagang antara Rp75.000-Rp125.000 perekor. Paling banyak digemari pembeli adalah jenis ikan putih yang didatangkan dari wilayah pedalaman, selain itu ikan nila ukuran besar karena untuk dipanggang, sedangkan ikan bawal air tawar dan ikan patin khusus untuk digulai.

Sedangkan ikan lele juga menjadi serbuan pembeli karena disamping harganya lebih rendah yaitu berkisar Rp20.000-Rp22.000/kg, ikan itu bisa dibuat makanan ngetren di Bengkulu yaitu"Pecel lele", ujarnya.

Seorang petugas Pusat Pelelangan Ikan di kawasan Pulau Baai Bengkulu Rianto mengatakan, pasokan ikan dari nelayan daerah itu hingga sekarang masih minim, sehingga beberapa gudang ikan di wilayah itu tidak ada stok ikan.
"Pasokan ikan segar hanya dari Enggano dan wilayah Sibolga, Sumut karena hasil tangkapan nelayan lokal sangat kurang," katanya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012