Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Relawan Kipas Bengkulu menyerukan gerakan "Dukung, Jangan Menghukum" sebagai pesan untuk mengakhiri stigma bagi pecandu dan pengguna napza.

"Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat untuk mengakhiri stigma bagi pengguna napza," kata Direktur Kipas Bengkulu, Merly Yuanda di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan yang dipusatkan di ruang publik seperti taman Pantai Berkas Publik juga menyerukan "Indonesia Tanpa Stigma".

Kegiatan antara lain diisi penampilan musik band, mural dan dialog menghadirkan para pihak seperti anggota legislatif, Camat Teluk Segara dan relawan Kipas Bengkulu.

"Konsep acara di ruang publik untuk menginternalisasi gerakan ini ke masyarakat," katanya.

Lokasi taman Pantai Berkas di tepi Pantai Panjang merupakan salah satu ruang publik yang ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan, terutama pada sore hari untuk menyaksikan matahari tenggelam.

Peserta aksi kampanye kreatif itu juga melibatkan berbagai komunitas seperti Seniman, Skateboarding Bengkulu dan Klub Motor Metic Bengkulu.

Koordinator acara, Alfian mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mengedukasi publik tentang penanganan korban napza yang masih kerap dikriminalisasi.

"Kita menyuarakan bahwa pengguna adalah korban dan pengedar adalah pelaku," katanya.

Bentuk keterlibatan elemen masyarakat dalam kegiatan ini kata dia bertujuan menghilangkan stigma dan diskriminasi.

leh karena itu, LSM Kipas akan melaksanakan kegiatan sebagai bentuk gerakan mendorong perubahan kebijakan dan keberpihakan pada pengguna napza dalam bentuk aksi simpatik dikemas dalam beberapa rangkaian kegiatan.

Berdasarkan data Kipas dalam tiga tahun terakhir terdapat 37 orang korban napza di Kota Bengkulu yang masih diperlakukan tidak adil, mendapatkan kekerasan, bahkan ditetapkan sebagai bandar padahal yang bersangkutan adalah korban.

Pewarta: Muhammad Guru Saputra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018