Bengkulu (ANTARA) - Yayasan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS) melatih sejumlah peserta rehabilitasi narkoba untuk belajar budidaya tanaman dengan sistem hidroponik dengan harapan menjadi modal dalam membangun kemandirian usaha.
"Dinas PPA Kota Bengkulu memberikan bantuan alat vokasional untuk anak anak yang direhabilitasi di Yayasan Kipas," kata Ketua KIPAS, Merly Yuanda di Bengkulu, Rabu.
Ia menambahkan pertanian hidroponik tersebut juga diharapkan dapat membantu peserta rehabilitasi dalam pemulihan.
Merly mengatakan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan bantuan yang bersifat stimulan tetapi juga dapat memberikan perlindungan anak dan terciptanya regulasi bagi masyarakat Kota Bengkulu khususnya dengan pola asuh.
Sebab, hampir 91 persen peserta yang menjalani rehabilitasi di Yayasan Kipas juga disebabkan perceraian orang tua dan kurangnya perhatian keluarga.
"Anak-anak rehabilitasi sebenarnya adalah anak-anak yang cerdas," katanya menambahkan.
Ia mengatakan jika pemerintah harus berkonsentrasi dengan anak jika ingin menjadikan Bengkulu sebagai kota layak anak dan juga memberikan apresiasi bantuan bagi anak-anak sehingga mereka mempunyai aktivitas pengalihan masa pemulihan.
Merly berharap pada pemerintah agar memperhatikan secara khusus kepada anak usia dini terutama pelajar dalam bentuk kebijakan yang berpihak kepada anak seperti orang tua harus memberikan perhatian.
Kemudian pemerintah daerah harus menciptakan media-media permainan anak terutama di sekolah.
Untuk diketahui berdasarkan data dari Januari hingga September tahun 2019 terdapat 19 anak usia 15-18 tahun dengan rehabilitasi selama empat hingga tujuh bulan.
KIPAS latih peserta rehabilitasi narkoba belajar hidroponik
Rabu, 9 Oktober 2019 17:27 WIB 2682