Bukittinggi, Sumbar (ANTARA Bengkulu) - Gunung Marapi berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatera Barat, sekitar pukul 09.15 WIB kembali batuk-batuk dan mengeluarkan abu vulkanik sejauh 1 km arah utara gunung tersebut.
Abu vulkanik berwarna kehitam-hitaman disemburkan gunung berketinggian 2.891 meter dari permukaan laut itu diperkirakan setinggi 100-500 meter dari puncak, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Suparmo, Jumat.
Ia mengatakan, abu vulkanik mengarah ke Utara gunung berlangsung sekitar 15 menit, pecah di sekitar lereng gunung setelah sebelumnya membetuk awan, setelah abu vulkanik tersebut menghilang, gunung terlihat tidak lagi menyemburkan abu vulkanik termasuk asap putih, setelah berlangsung sebanyak dua kali mulai dari
pukul 08.00 WIB sampai 09.15 WIB.
"Abu vulkanik disemburkan gunung mengarah ke utara dengan ketinggian antara 100 - 500 meter dari puncak kawah, kemduaina abu itu pecah disekitar lereng gunung," katanya.
Ia menyebutkan, sejak peningkatan aktivitas vulkanik gunung itu, PVMBG telah memasang tiga seismometer dan satu alat lain berupa digital analog di ketinggian 2.000 mdpl di Nagari Batu Palano dan ketinggian 1.500 mdpl di Nagari Lasi.
"Kita masih merekomendaasikan status gunung waspada atau level II, bagi masyarakat dan pendakian dianjurkan agar tidak mendaki gunung sampai tiga kilometer dari puncak gunung," katanya.
Salah satu gunung aktif di Sumbar setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, sebelumnya gunung itu sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang berketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam,
Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.
Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005, dalam kondisi aktif normal, gunung berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.
Setiap pergantian tahun baru, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian gunung itu mudah dicapai, titik "start" pendakian di Kotobaru, Tanah Datar, dengan lama perjalanan dari Kota Padang menuju Kotobaru sekitar 1,5 jam.(ANT-205)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
Abu vulkanik berwarna kehitam-hitaman disemburkan gunung berketinggian 2.891 meter dari permukaan laut itu diperkirakan setinggi 100-500 meter dari puncak, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Suparmo, Jumat.
Ia mengatakan, abu vulkanik mengarah ke Utara gunung berlangsung sekitar 15 menit, pecah di sekitar lereng gunung setelah sebelumnya membetuk awan, setelah abu vulkanik tersebut menghilang, gunung terlihat tidak lagi menyemburkan abu vulkanik termasuk asap putih, setelah berlangsung sebanyak dua kali mulai dari
pukul 08.00 WIB sampai 09.15 WIB.
"Abu vulkanik disemburkan gunung mengarah ke utara dengan ketinggian antara 100 - 500 meter dari puncak kawah, kemduaina abu itu pecah disekitar lereng gunung," katanya.
Ia menyebutkan, sejak peningkatan aktivitas vulkanik gunung itu, PVMBG telah memasang tiga seismometer dan satu alat lain berupa digital analog di ketinggian 2.000 mdpl di Nagari Batu Palano dan ketinggian 1.500 mdpl di Nagari Lasi.
"Kita masih merekomendaasikan status gunung waspada atau level II, bagi masyarakat dan pendakian dianjurkan agar tidak mendaki gunung sampai tiga kilometer dari puncak gunung," katanya.
Salah satu gunung aktif di Sumbar setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, sebelumnya gunung itu sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang berketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam,
Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.
Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005, dalam kondisi aktif normal, gunung berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.
Setiap pergantian tahun baru, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian gunung itu mudah dicapai, titik "start" pendakian di Kotobaru, Tanah Datar, dengan lama perjalanan dari Kota Padang menuju Kotobaru sekitar 1,5 jam.(ANT-205)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011