Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebagian lahan perkebunan kelapa sawit yang telah dicetak menjadi sawah melalui program cetak sawah baru di daerah itu tetapi belum memiliki saluran tersier untuk mengairi sawah tersebut.

"Ada sebagian sawah baru di sejumlah desa yang sudah ada badan saluran tersier tetapi salurannya untuk mengairi sawah yang belum dibangun oleh pelaksana kegiatan itu," kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Ali Mukhibin, di Mukomuko, Sabtu.

Seluas 400 hektare lahan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di beberapa desa di daerah itu yang akan dicetak menjadi sawah baru melalui program cetak sawah baru tahun ini.

Tetapi hingga kini baru seluas 59,50 hektare atau 14,88 persen dari seluas 400 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani di daerah itu yang telah dicetak menjadi sawah baru.

Dari seluas puluhan hektare lahan perkebunan kelapa sawit yang telah dicetak menjadi sawah baru tersebut, ada sebagian sawah milik petani yang sudah ada badan saluran tetapi memiliki saluran untuk mengairi sawah tersebut.

Ia menyatakan pihaknya menyarankan pelaksana program cetak sawah baru di daerah itu agar membangun saluran tersier untuk mengairi lahan yang telah dicetak menjadi sawah.

"Kami minta mereka membangun salurannya agar air mengalir ke sawah petani setempat," ujarnya.

Pihak Korem 041 Gamas Bengkulu yang melaksanakan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 400 hektare di daerah itu.

Pemerintah pusat tahun ini mengalokasikan dana sekitar Rop2,5 miliar untuk mencetak sawah baru di lahan seluas 400 hektare di Kabupaten Mukomuko.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018