Bengkulu, (ANTARA) - Palang Merah Indonesia Kota Bengkulu menyiagakan dua unit kendaraan yang selalu bergerak menyusuri keramaian wisatawan di kawasan objek wisata Pantai Panjang hingga Pasar Bengkulu.
"Untuk memantau keramaian wisatawan kami membuka posko yang berpusat di belakang BIM dan menyiagakan dua unit kendaraan yang selalu menyusuri keramaian di kawasan objek wisata Pantai Panjang hingga Pasar Bengkulu," kata Koordinator Lapangan Palang Merah Indonesia Kota Bengkulu, Gusman Ardianto, Selasa.
Kendaraan yang disiagakan yakni satu unit ambulans yang mengarah ke kawasan Pasir Putih Pantai Panjang dan ranger yang mengarah ke kawasan Pasar Bengkulu pada shift pertama. Selanjutnya arah kedua kendaraan pada shift kedua akan diputar.
PMI juga menyiagakan tujuh anggota yang terbagi dalam dua kelompok yang berjalan menyusuri keramaian di pinggiran pantai. Mereka dilengkapi alat komunikasi untuk melaporkan kondisi kepada anggota yang lainnya.
"PMI Kota Bengkulu yang berjumlah 23 orang ini disiagkan untuk memantau pengunjung di pantai hingga H+3 Lebaran,namun waktu tersebut masih akan disesuaikan lagi dengan kondisi di lapangan," ujarnya.
Ia menjelaskan, titik pantai yang rawan tenggelam berada di sepanjang pantai yang berada di kawasan hotel Horizon,Pasir Putih, dan di belakang Polsek Ratu Samban Kota Bengkulu.
Sehari sebelumnya polisi menemukan seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya saat berada di kawasan objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu.
"Seorang anak bernama Arjan(6) asal Ujan Mas ditemukan terlepas dari orangtuanya di kawasan Pasir Putih Pantai Panjang Bengkulu," kata Pemantau Jalan Raya (PJR) Kepolisian Daerah Bengkulu, Briptu Nurhadianto.
Anak tersebut semula ditemukan oleh anggota Palang merah Indonesia saat sedang menangis sendirian dan langsung diantarkan ke pos Pemantau Jalan Raya (PJR) agar segera dicarikan kedua orang taunya.
"Hampir tiga jam anak tersebut belum menemukan orangtuanya yang bernama Lukman dan Nuda,untunglah setelah petugas kepolisian meminta bantuan tim PMI yang sedang menyusuri Pantai Panjang yang menyebarkan informasi ditemukannya anak tersebut melalui pengeras suara, kedua orangtuanya datang," katanya.
Dia mengimbau agar para orang tua lebih memperketat pengawasan terhadap buah hati mereka agar peristiwa yang selalu terjadi setiap tahun tersebut tidak terulang lagi.
(mhe)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Untuk memantau keramaian wisatawan kami membuka posko yang berpusat di belakang BIM dan menyiagakan dua unit kendaraan yang selalu menyusuri keramaian di kawasan objek wisata Pantai Panjang hingga Pasar Bengkulu," kata Koordinator Lapangan Palang Merah Indonesia Kota Bengkulu, Gusman Ardianto, Selasa.
Kendaraan yang disiagakan yakni satu unit ambulans yang mengarah ke kawasan Pasir Putih Pantai Panjang dan ranger yang mengarah ke kawasan Pasar Bengkulu pada shift pertama. Selanjutnya arah kedua kendaraan pada shift kedua akan diputar.
PMI juga menyiagakan tujuh anggota yang terbagi dalam dua kelompok yang berjalan menyusuri keramaian di pinggiran pantai. Mereka dilengkapi alat komunikasi untuk melaporkan kondisi kepada anggota yang lainnya.
"PMI Kota Bengkulu yang berjumlah 23 orang ini disiagkan untuk memantau pengunjung di pantai hingga H+3 Lebaran,namun waktu tersebut masih akan disesuaikan lagi dengan kondisi di lapangan," ujarnya.
Ia menjelaskan, titik pantai yang rawan tenggelam berada di sepanjang pantai yang berada di kawasan hotel Horizon,Pasir Putih, dan di belakang Polsek Ratu Samban Kota Bengkulu.
Sehari sebelumnya polisi menemukan seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya saat berada di kawasan objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu.
"Seorang anak bernama Arjan(6) asal Ujan Mas ditemukan terlepas dari orangtuanya di kawasan Pasir Putih Pantai Panjang Bengkulu," kata Pemantau Jalan Raya (PJR) Kepolisian Daerah Bengkulu, Briptu Nurhadianto.
Anak tersebut semula ditemukan oleh anggota Palang merah Indonesia saat sedang menangis sendirian dan langsung diantarkan ke pos Pemantau Jalan Raya (PJR) agar segera dicarikan kedua orang taunya.
"Hampir tiga jam anak tersebut belum menemukan orangtuanya yang bernama Lukman dan Nuda,untunglah setelah petugas kepolisian meminta bantuan tim PMI yang sedang menyusuri Pantai Panjang yang menyebarkan informasi ditemukannya anak tersebut melalui pengeras suara, kedua orangtuanya datang," katanya.
Dia mengimbau agar para orang tua lebih memperketat pengawasan terhadap buah hati mereka agar peristiwa yang selalu terjadi setiap tahun tersebut tidak terulang lagi.
(mhe)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012