Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu merilis bahwa Bengkulu mengalami deflasi bulanan yang cukup dalam pada Oktober 2018 yakni sebesar minus 0,74 persen (mtm), atau mencatatkan nilai terendah dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera.

"Diatas Bengkulu ada Kota Pangkal Pinang dengan deflasi minus 0,34 persen, sementara inflasi tertinggi yakni dicatat terjadi di Kota Medan dengan nilai 1,44 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu Budi Hardiyono di Bengkulu, Kamis.

Dari data Oktober, menunjukkan kali ketiga bagi Bengkulu mengalami deflasi sepanjang 2018. Deflasi dicatat terjadi pada Februari dengan nilai minus 0,3 persen, dan Agustus sebesar minus 1,8 persen.

Deflasi Bengkulu Oktober 2018, menurut Budi, terjadi pada tiga kelompok pengeluaran, sementara empat kelompok pengeluaran lainnya tetap mengalami inflasi.

Kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi dengan nilai terendah sebesar minus 4,87 persen. Berikutnya, kelompok kesehatan sebesar minus 0,1 persen.

Kelompok selanjutnya yakni, pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami deflasi sebesar minus 0,05 persen.

Sementara empat kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yakni, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi sebesar 0,56 persen.

Selanjutnya, kata Budi, kelompok bahan makanan, yang mencatatkan angka 0,53 persen, kelompok sandang dengan inflasi 0,26 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018