Ternate (ANTARA Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) melaporkan bahwa gempa tektonik berkekuatan 6,8 SR pada Minggu (26/8) sekitar pukul 00:05 WIT tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan fisik.

Kepala BPBD Kota Ternate Hasim Yusup ketika dihubungi di Ternate, Senin, mengatakan, pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya korban jiwa dan kerusakan fisik akibat gempa yang mengguncang daerah ini.

Gempa yang mengguncang di sejumlah kabupaten/kota di Malut pada Minggu tengah malam sesuai laporan dari BMKG setempat, pusat gempanya berada di Laut Halmahera pada kedalaman 88 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hasim Yusup mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan ke sejumlah kecamatan di Kota Ternate, khususnya di luar Pulau Ternate karena tidak tertutup kemungkinan di wilayah itu ada kerusakan fisik tapi belum dilaporkan ke Pemkot Ternate.

Dari BPBD Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan BPBD Kabupaten Pulau Morotai juga diperoleh penjelasan bahwa mereka belum menerima laporan adanya kerusakan fisik maupun korban jiwa akibat gempa tektonik yang terjadi pada Minggu tengah malam.

Sementara itu, Kepala BMKG Kota Ternate Ariyo Fauzi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pemantauan ke sejumlah daerah di Malut yang diguncang gempa pada Minggu tengah malam, namun hingga saat ini juga belum menerima laporan adanya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

Gempat tersebut memang kekuatannya cukup tinggi, namun karena berada pada kedalaman 88 km di bawah permukaan laut sehingga secara tekhnis tidak berpotensi menimbulkan kerusakan fisik, apalagi gelombang tsunami, katanya.

"Gempa tektonik bisa menimbulkan kerusakan fisik apabila kedalamannya di bawah 40 km dan kekuatannya di atas 6,5 SR. Gempa tadi malam memang di atas 6,5 SR tapi kedalamannya 88 km jadi secara tekhnis tidak berpotensi menimbulkan kerusakan fisik dan tsunami," katanya.

Gempa yang terjadi di Laut Halmahera itu disebabkan terjadinya pergerakan lempeng Pasifik. Malut merupakan daerah rawan gempa di Indonesia karena berada di sejumlah lempeng aktif, yakni selain lempeng Pasifik, juga lempeng Eurasia dan lempang Sanana. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012