Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemimpin umat Katolik dari Gereja Santo Yohanes Penginjil Kota Bengkulu, Pastor Paulus Sarmono SCJ mengajak umat katolik di Kota Bengkulu menjadi duta penyampai kebijaksanaan. 

"Dengan kebijaksanaan kita akan lebih arif dalam menyikapi berbagai situasi kehidupan," kata dia di Bengkulu, Selasa. 

Menjadi bijaksana lanjutnya akan membentuk masyarakat yang damai, jauh dari gesekan konflik bahkan perpecahan, baik sesama umat katolik maupun antar umat beragama. 

"Sekaligus mengamalkan sila ke empat, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan, dengan itu kita akan menjadi masyarakat yang besar (peradabannya)," tutur pastor. 

Apalagi dalam beberapa bulan ke depan Indonesia menurut dia akan menggelar pesta demokrasi, maka perlu orang-orang yang bijaksana dalam bersikap. 

"Sehingga kita tida terjebak hoaks, ujaran kebencian dan perpecahan," ujarnya. 

Pada perayaan Natal 2018, Kepolisian Republik Indonesia menyiagakan sebanyak 1.300 personel gabungan untuk di Provinsi Bengkulu. 

"Pengamanan dilakukan selama 10 hari ke depan, dan sudah dimulai tanggal 23 Desember 2018," kata dia.

Untuk memastikan Natal berlangsung Khidmat, kapolda bersama FKPD, FKUB dan Pemerintah Kota Bengkulu juga telah meninjau penyelenggaraan misa malam natal, Senin (24/12).

Terdapat tiga lokasi yang ditinjau, yakni, Gereja ST. Yohanes Jalan Prof.Hazairin, Gereja HKBP Kelurahan Jitra, dan Gereja GKII Kebun Tebeng, semuanya berada di Kota Bengkulu. 

"Hampir 2000 umat nasrani yang ikut beribadah pada malam ini. Semoga bisa berjalan baik dan lancar,” ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018