Washington (Antaranews Bengkulu) - Militer AS pada Kamis (24/1) menghancurkan satu masjid di Suriah Timur, dan mengatakan tempat ibadah itu "adalah pusat operasi kelompok Da'esh di daerah tersebut".
Serangan itu dilancarkan dalam Operation Inherent Resolve, sebutan militer Amerika buat campur tangan di Irak dan Suriah, dengan sasaran "mengalahkan Da'esh".
ISIS terus melanggar Hukum Konflik Bersenjata dan memanfaatkan bangunan yang dilindungi seperti rumah sakit dan masjid, tindakan yang membuat satu instalasi kehilangan status dilindunginya," kata Komando Sentral AS (CENTCOM) di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
CENTCOM menggunakan nama lain kelompok gerilyawan Da'esh.
CENTCOM menyatakan serangan tersebut menewaskan gerilyawan Da'esh yang "telah menggunakan masjid itu sebagai pusat komando", namun pusat komando tersebut tidak menjelaskan berapa orang yang tewas.
Serangan itu dilancarkan di tengah penarikan tentara Amerika dari Suriah, yang pertama kali diumumkan pada Desember oleh Presiden Donald Trump.
Selama beberapa bulan belakangan, AS melancarkan beberapa serangan terhadap masjid di seluruh Suriah, dengan alasan tempat ibadah itu "menampung anggota Da'esh", dan menewaskan puluhan warga sipil.
Pekan lalu, As menyerang satu masjid lain di Suriah Utara, sehari setelah empat warga negara Amerika --termasuk dua prajurit-- tewas dalam peristiwa yang jelas merupakan serangan bunuh diri oleh anggota Da'esh di Manbij.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Serangan itu dilancarkan dalam Operation Inherent Resolve, sebutan militer Amerika buat campur tangan di Irak dan Suriah, dengan sasaran "mengalahkan Da'esh".
ISIS terus melanggar Hukum Konflik Bersenjata dan memanfaatkan bangunan yang dilindungi seperti rumah sakit dan masjid, tindakan yang membuat satu instalasi kehilangan status dilindunginya," kata Komando Sentral AS (CENTCOM) di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
CENTCOM menggunakan nama lain kelompok gerilyawan Da'esh.
CENTCOM menyatakan serangan tersebut menewaskan gerilyawan Da'esh yang "telah menggunakan masjid itu sebagai pusat komando", namun pusat komando tersebut tidak menjelaskan berapa orang yang tewas.
Serangan itu dilancarkan di tengah penarikan tentara Amerika dari Suriah, yang pertama kali diumumkan pada Desember oleh Presiden Donald Trump.
Selama beberapa bulan belakangan, AS melancarkan beberapa serangan terhadap masjid di seluruh Suriah, dengan alasan tempat ibadah itu "menampung anggota Da'esh", dan menewaskan puluhan warga sipil.
Pekan lalu, As menyerang satu masjid lain di Suriah Utara, sehari setelah empat warga negara Amerika --termasuk dua prajurit-- tewas dalam peristiwa yang jelas merupakan serangan bunuh diri oleh anggota Da'esh di Manbij.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019