Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Para peternak ayam potong di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini terancam merugi menyusul turunnya harga jual ayam dan sebaliknya harga pakan ternak malah mengalami kenaikan.

"Untuk ayam hidup di kandangnya dijual Rp16.500 per kg, sedangkan di pasaran setelah dipotong dan dijual oleh pedagang berkisar Rp28.000 sampai Rp30.000 per kg. Ayam hidup ini jika sudah dipotong akan menyusut 30 persen, namun pedagang masih bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp7.000 per kg," kata Fauzy, Direktur CV Memey Tun Ite (MTI) salah satu distributor ayam potong di Rejang Lebong, Sabtu.

Turunnya harga jual ayam potong ini karena stok ayam sedang melimpah baik yang dihasilkan peternak setempat maupun dari luar daerah. akibatnya usaha peternakan yang dikelola perseorangan atau mandiri yang memelihara ayam antara 1.000-2.000 ekor akan mengalami kerugian.

Pendapatan peternak mandiri sudah tidak sesuai dengan modal usaha terutama untuk pembelian pakan yang mengalami kenaikan dari Rp7.000 menjadi Rp7.500-8.000 per kg, serta harga pembelian anakan ayam broiler (DOC) mencapai Rp7.800 per ekor.

Berdasarkan perhitungan dirinya kalangan peternak mandiri di daerah itu untuk satu ekor ayamnya bisa mengeluarkan modal hinggan Rp34.050. Hal ini dihitung dari per ekor ayam sampai berumur siap jual bisa menghabiskan pakan hingga 3,5 kg, sedangkan harga pakannya Rp7.500 dan kemudian pembelian DOC Rp7.800 per ekor sehingga total per ekor mencapai Rp34.050.

"Kalau masih Rp19.000 per kg mereka masih bisa mendapat keuntungan. Tetapi jika harga seperti sekarang ini sudah jelas rugi, karena satu ekor ayamnya paling tinggi beratnya 2 kg, yang jika dijual Rp16.500 per kg baru dapat Rp33.000," urainya.

Hal berbeda untuk peternak yang bergabung dengan perusahaan peternakan dengan jumlah ayam di dalam kandang lebih dari 4.000 ekor. Penurunan harga ayam potong dan kenaikan harga pakan tidak akan begitu terasa, karena harga beli pakannya biasanya sesuai harga kontrak awal sehingga mereka masih bisa mendapatkan keuntungan walau sedikit.

Sementara itu, dari data yang dimilikinya jika harga ayam potong di daerah itu saat ini mengalami penurunan harga jual ayam merah atau ayam petelur tidak produktif lagi mereka jual Rp29.000 per ekor.

Seterusnya mereka juga menjual ayam peren atau ayam afkir yang berasal dari indukan ayam broiler tidak produktif lagi dan juga sering mereka sebut ayam doraemon dan biasanya memiliki berat perekornya lebih dari 3,5 kg, untuk jenis ayam jenis mereka jual Rp22.000 per kg.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019