Lubuklinggau (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 10 guru honorer yang bertugas di Sekolah Luar Biasa Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, meminta pemerintah segera mengangkat mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil.
"Ada 10 orang tenaga guru honorer yang sudah mengabdikan lebih dari lima tahun, namun sampai sekarang mereka belum juga diangkat menjadi PNS. Selain 10 orang tenaga guru, di sekolah ini juga terdapat enam tenaga administrasi dengan status tenaga honor dengan masa tugas lebih dari lima tahun," kata Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Lubuklinggau, Yudi Wagiman.
Tenaga honorer yang ada di sekolah itu kata dia, sangat membantu penyelenggaraan pendidikan terhadap anak dengan kebutuhan khusus tersebut, karena saat ini guru negeri baru ada 10 orang, sedangkan jumlah siswa yang ditangani mulai dari TK, SD,SMP dan SMA LB mencapai 120 orang.
Guru atau pengajar yang berstatus PNS terlatih atau spesialis yang ada di SLB daerah itu dalam setiap harinya harus melayani 10-12 siswa per orangnya, beruntung mereka dibantu oleh guru 10 guru honorer yang sebelum diterjunkan mengajar telah mendapat pelatihan khusus.
Pihaknya sendiri tambah dia, sudah beberapa kali mengajukan usulan permintaan pengangkatan tenaga honorer di sekolah itu, mengingat mereka sudah mengabdikan diri lebih dari lima tahun dan rata-rata berpendidikan S-1 kendati bukan dari jurusan pendidikan luar biasa.
"Pengangkatan honorer ini berdasarkan kebijakan Pemprov Sumsel, syaratnya sangat berat selain sudah bertugas lebih dari lima tahun juga harus berpendidikan S-1 pendidikan luar biasa. Untuk S-1 jurusan pendidikan luar biasa ini sangat sulit dan terbatas, kalau pun ada mereka biasanya memilih sekolahan yang ada di kota-kota besar saja," katanya.
Untuk itu dia berharap ada kebijakan khusus dari pemprov setempat, sehingga keterbatasan tenaga pengajar di sekolah tersebut dapat teratasi, sehingga dapat meringankan tugas guru negeri dalam kesehariannya.
Saat ini jumlah siswi di SLBN Kota Lubuklinggau 120 orang, terdiri atas siswa TK dua orang, SD 23 orang, SMP 77 orang dan SMA 10 orang. (NMD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Ada 10 orang tenaga guru honorer yang sudah mengabdikan lebih dari lima tahun, namun sampai sekarang mereka belum juga diangkat menjadi PNS. Selain 10 orang tenaga guru, di sekolah ini juga terdapat enam tenaga administrasi dengan status tenaga honor dengan masa tugas lebih dari lima tahun," kata Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Lubuklinggau, Yudi Wagiman.
Tenaga honorer yang ada di sekolah itu kata dia, sangat membantu penyelenggaraan pendidikan terhadap anak dengan kebutuhan khusus tersebut, karena saat ini guru negeri baru ada 10 orang, sedangkan jumlah siswa yang ditangani mulai dari TK, SD,SMP dan SMA LB mencapai 120 orang.
Guru atau pengajar yang berstatus PNS terlatih atau spesialis yang ada di SLB daerah itu dalam setiap harinya harus melayani 10-12 siswa per orangnya, beruntung mereka dibantu oleh guru 10 guru honorer yang sebelum diterjunkan mengajar telah mendapat pelatihan khusus.
Pihaknya sendiri tambah dia, sudah beberapa kali mengajukan usulan permintaan pengangkatan tenaga honorer di sekolah itu, mengingat mereka sudah mengabdikan diri lebih dari lima tahun dan rata-rata berpendidikan S-1 kendati bukan dari jurusan pendidikan luar biasa.
"Pengangkatan honorer ini berdasarkan kebijakan Pemprov Sumsel, syaratnya sangat berat selain sudah bertugas lebih dari lima tahun juga harus berpendidikan S-1 pendidikan luar biasa. Untuk S-1 jurusan pendidikan luar biasa ini sangat sulit dan terbatas, kalau pun ada mereka biasanya memilih sekolahan yang ada di kota-kota besar saja," katanya.
Untuk itu dia berharap ada kebijakan khusus dari pemprov setempat, sehingga keterbatasan tenaga pengajar di sekolah tersebut dapat teratasi, sehingga dapat meringankan tugas guru negeri dalam kesehariannya.
Saat ini jumlah siswi di SLBN Kota Lubuklinggau 120 orang, terdiri atas siswa TK dua orang, SD 23 orang, SMP 77 orang dan SMA 10 orang. (NMD)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012