Bengkulu (AntaranewsBengkulu) - Pelajar SMA sederajat di beberapa sekolah di Kota Bengkulu menggelar simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebagai latihan menghadapi ujian akhir pada Maret 2019.
“Simulasi ini bertujuan melatih siswa untuk menghadapi UNBK sebelum ujian yang sebenarnya nanti,” kata Wakil Kepala Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, Ervina Maryati di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hari pertama simulasi pada Senin (28/1) digelar UNBK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua mata pelajaran Matimatika, hari ketiga mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari terakhir untuk pelajaran kejurusan yang diambil masing-masing pelajar.
Ervina mengatakan, khusus di SMK Negeri 1 ada sebanyak 403 orang pelajar yang akan mengikuti UNBK pada tahun ini. Banyaknya jumlah pelajar yang tidak sebanding dengan jumlah komputer yang tersedia membuat pihak sekolah membagi tiga sesi ujian per hari.
Kesiapan pelaksanaan ujian lanjut dia juga termasuk mengantisipasi segara kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ujian seperti koneksi internet, listrik padam, komputer, ruangan dan lainnya.
"Kami sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, untuk masalah listrik kami sudah mengirim surat ke PLN agar tidak ada pemadaman saat ujian berlangsung,”ucapnya.
Ia menambahkan bahwa standar nilai kelulusan tahun ini mengikuti standar nasional yaitu 5,5 tapi untuk kelulusan siswa tetap dikembalikan ke sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Simulasi ini bertujuan melatih siswa untuk menghadapi UNBK sebelum ujian yang sebenarnya nanti,” kata Wakil Kepala Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, Ervina Maryati di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hari pertama simulasi pada Senin (28/1) digelar UNBK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua mata pelajaran Matimatika, hari ketiga mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari terakhir untuk pelajaran kejurusan yang diambil masing-masing pelajar.
Ervina mengatakan, khusus di SMK Negeri 1 ada sebanyak 403 orang pelajar yang akan mengikuti UNBK pada tahun ini. Banyaknya jumlah pelajar yang tidak sebanding dengan jumlah komputer yang tersedia membuat pihak sekolah membagi tiga sesi ujian per hari.
Kesiapan pelaksanaan ujian lanjut dia juga termasuk mengantisipasi segara kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ujian seperti koneksi internet, listrik padam, komputer, ruangan dan lainnya.
"Kami sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, untuk masalah listrik kami sudah mengirim surat ke PLN agar tidak ada pemadaman saat ujian berlangsung,”ucapnya.
Ia menambahkan bahwa standar nilai kelulusan tahun ini mengikuti standar nasional yaitu 5,5 tapi untuk kelulusan siswa tetap dikembalikan ke sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019