Rejang Lebong Laksanakan Simulasi UNBK Tingkat SMP

Rejang Lebong (Antara) - Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sekolah tingkat SMP di daerah itu melaksanakan simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Menurut keterangan Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong, Hanafi di Rejang Lebong, Senin, pelaksanaan simulasi UNBK tingkat SMP ini dilaksanakan di SMPN 1 Rejang Lebong.

"Pelaksanaan simulasi UNBK ini dilaksanakan di SMPN 1 Rejang Lebong, dengan mata pelajaran yang diujikan Matematika," katanya.

Pelaksanaan simulasi UNBK tingkat SMP di daerah tersebut kata dia, untuk melihat kesiapan sejumlah sekolah SMP di Kabupaten Rejang Lebong yang akan melaksanakan UNBK pada Mei mendatang, karena pelaksanaannya ditingkat SMP ini baru pertama dilaksanakan.

UNBK tingkat SMP ini tambah dia, akan dilaksanakan dalam enam sekolah diantaranya SMPN 1 Rejang Lebong, kemudian SMP Xaverius, SMP Kreatif Aisyiyah, SMPIT Khoirul Ummah Rejang Lebong dan SMP RR Rejang Lebong.

Dalam pelaksanaan simulasi UNBK yang dilaksanakan di SMPN 1 Rejang Lebong kali ini kata dia, sempat terjadi kendala akibat adanya gangguan server yang terjadi secara nasional dengan lama sekitar satu jam itu, namun kembali berfungsi sehingga simulasi kembali dilanjutkan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Rejang Lebong, Umar Iman Santoso menjelaskan, dalam simulasi yang dilakukan kemarin mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran Matematika. Kemudian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA akan dilaksanakan pada 20 Maret mendatang.

Pelaksanaan simulasi UNBK di SMPN 1 Rejang Lebong ini, kata dia, dilaksanakan dalam tiga tahapan. Setiap tahapan diikuti 96 siswa sesuai dengan jumlah komputer yang tersedia di sekolah itu. Sedangkan siswa sekolah itu yang mengikutinya sebanyak 284 orang.

"Sedangkan server yang disiapkan sebanyak empat unit, tiga server disiapkan untuk UBK dan satu lagi sebagai cadangan. Selain itu kami juga menyiapkan komputer cadangan, untuk komputer cadangan ini kami meminta siswa untuk membawanya dari rumah," ujarnya. ***4***