Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengemukakan, sebanyak 458 rumah warga rusak akibat bempa bumi berkekuatan 4,5 Skala Richter yang mengguncang wilayah Bogor dan Sukabumi pada Minggu dini hari (9/9) pukul 01:27:15 WIB.
Melalui pesan blackberry kepada wartawan di Jakarta, Minggu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB
Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa pusat gempa di darat yaitu 31 km Barat Daya Kabupaten Bogor dan kedalaman 10 km serta dirasakan selama 15 detik dengan keras.
"Hasil pendataan BPBD dan tim di lapangan hingga pukul 19.00 Wib tercatat 458 rumah rusak. Di Bogor total 341 rumah rusak yaitu terdiri 54 rumah rusak berat (RB), 69 rusak sedang (RS) dan 213 rusak ringan (RR). Sedangkan di Sukabumi total 117 rumah rusak yang terdiri 2 RB dan 115 RR," ujar Sutopo
Di Kabupaten Bogor, ia menambahkan, kerusakan terjadi di Kecamatan Pamijahan dan melanda dua desa yaitu Desa Cibunian (9 Rt, 5 RW, 5 kampung) dan Desa Purwabakti (21 RT, 6 RW, 10 kp).
Kerusakan rumah di Desa Cibunian adalah 28 RB, 61 RS, 121 RR, sehingga total 215 rusak. Musola 2 RB, masjid 2 RR, sekolah/MI 1 RR. Pengungsi 12 KK/63 jiwa tersebar menumpang di rumah saudaranya. Sedangkan di Desa Purwabakti, total 126 rumah, terdiri dari 26 RB, 8 RS, 92 RR, 1 RS SDN Ciasmara O4, 1 RR MI.
Sutopo mengatakan, bantuan logistik dan peralatan dari BPBD yang sudah didorong ke lokasi adalah makanan siap saji 20 dus, beras 10 karung masing-masing 50 kg, sarden 10 dus, air mineral 15 dus, tenda family 5 unit, family kit 125 paket, Hyigenis kit 125 paket, tikar 100, selimut 100. Dari PMI tenda family 20 unit, family kit 20 paket.
"Pendataan masih akan dilanjutkan besok. Di lokasi terkendala hujan lebat dengan medan yang berjauhan
dan listrik mati," ujarnya.
Sedangkan di Sukabumi, menurut Sutopo, kerusakan terjadi di Kecamatan Kabandungan yang meliputi 3 desa
yaitu Desa Cipeuteuy, Desa Tugu Bandung dan Desa Kabandungan dengan total 117 rumah rusak terdiri 2 RS dan 115 RR.
"Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB ke lokasi untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dalam penanganan darurat," ujarnya.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Melalui pesan blackberry kepada wartawan di Jakarta, Minggu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB
Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa pusat gempa di darat yaitu 31 km Barat Daya Kabupaten Bogor dan kedalaman 10 km serta dirasakan selama 15 detik dengan keras.
"Hasil pendataan BPBD dan tim di lapangan hingga pukul 19.00 Wib tercatat 458 rumah rusak. Di Bogor total 341 rumah rusak yaitu terdiri 54 rumah rusak berat (RB), 69 rusak sedang (RS) dan 213 rusak ringan (RR). Sedangkan di Sukabumi total 117 rumah rusak yang terdiri 2 RB dan 115 RR," ujar Sutopo
Di Kabupaten Bogor, ia menambahkan, kerusakan terjadi di Kecamatan Pamijahan dan melanda dua desa yaitu Desa Cibunian (9 Rt, 5 RW, 5 kampung) dan Desa Purwabakti (21 RT, 6 RW, 10 kp).
Kerusakan rumah di Desa Cibunian adalah 28 RB, 61 RS, 121 RR, sehingga total 215 rusak. Musola 2 RB, masjid 2 RR, sekolah/MI 1 RR. Pengungsi 12 KK/63 jiwa tersebar menumpang di rumah saudaranya. Sedangkan di Desa Purwabakti, total 126 rumah, terdiri dari 26 RB, 8 RS, 92 RR, 1 RS SDN Ciasmara O4, 1 RR MI.
Sutopo mengatakan, bantuan logistik dan peralatan dari BPBD yang sudah didorong ke lokasi adalah makanan siap saji 20 dus, beras 10 karung masing-masing 50 kg, sarden 10 dus, air mineral 15 dus, tenda family 5 unit, family kit 125 paket, Hyigenis kit 125 paket, tikar 100, selimut 100. Dari PMI tenda family 20 unit, family kit 20 paket.
"Pendataan masih akan dilanjutkan besok. Di lokasi terkendala hujan lebat dengan medan yang berjauhan
dan listrik mati," ujarnya.
Sedangkan di Sukabumi, menurut Sutopo, kerusakan terjadi di Kecamatan Kabandungan yang meliputi 3 desa
yaitu Desa Cipeuteuy, Desa Tugu Bandung dan Desa Kabandungan dengan total 117 rumah rusak terdiri 2 RS dan 115 RR.
"Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB ke lokasi untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dalam penanganan darurat," ujarnya.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012