Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sedikitnya lima hektare lahan persawahan di Kecamatan Selagan Raya yang mendapatkan program budidaya ikan dengan tanaman padi atau minapadi dari pemerintah provinsi setempat rusak akibat diterjang banjir.
“Seluas lima hektare lahan persawahan yang rusak akibat banjir itu milik kelompok tani Muara Sako seluas empat hektare dan seluas satu hektare lahan milik kelompok tani Siring Sungai,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Minggu.
Sebanyak dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya tahun 2018 mendapatkan bantuan program budidaya ikan dengan tanaman padi atau mina padi di lahan persawahan seluas 20 hektare dari pemerintah provinsi setempat.
Sebanyak dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya ini memiliki lahan persawahan seluas masing-masing 10 hektare. Kelompok tani ini menanam benih padi jenis mikongga di sawahnya.
Ia menyatakan, tidak hanya seluas lima hektare sawah yang mendapatkan program minapadi yang rusak akibat banjir, seluas 3,5 hektare lahan milik dua kelompok tani ini rusak akibat kontaminasi pestisida dan tiga hektare pematang sawah rusak.
Ia menyatakan, seluas sekitar 10,5 hektare atau lebih dari 50 persen dari seluas 20 hektare lahan yang mendapatkan program minapadi tahun 2018 rusak akibat banjir, kontaminasi pertisida dan pematang rusak.
Ia mengatakan, saat ini masih tersisa seluas 8,5 hektare lahan persawahan milik petani di Kecamatan Selagan Raya yang berhasil melaksanakan program ini tetapi belum sepenuhnya optimal.
Ia menjelaskan, kendala belum optimalnya program minapadi di darah ini, yakni minimnya sumber daya manusia untuk melaksanakan program ini, keterbatasan pakan ikan, kualitas air dan umur panen 2,5 bulan karena memasuki masa panen.
Kelompok tani Muro Sako telah menjual hasil panen ikan sebanyak 700 kilogram ikan per hektare dari seluas 3,5 hektare lahan minapadi milik kelompok tani ini dan kelompok tani Siring Sungai menjual sebanyak 1.000 kg ikan per hektare dari seluas lima lahan milik kelompok tani ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Seluas lima hektare lahan persawahan yang rusak akibat banjir itu milik kelompok tani Muara Sako seluas empat hektare dan seluas satu hektare lahan milik kelompok tani Siring Sungai,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Minggu.
Sebanyak dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya tahun 2018 mendapatkan bantuan program budidaya ikan dengan tanaman padi atau mina padi di lahan persawahan seluas 20 hektare dari pemerintah provinsi setempat.
Sebanyak dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya ini memiliki lahan persawahan seluas masing-masing 10 hektare. Kelompok tani ini menanam benih padi jenis mikongga di sawahnya.
Ia menyatakan, tidak hanya seluas lima hektare sawah yang mendapatkan program minapadi yang rusak akibat banjir, seluas 3,5 hektare lahan milik dua kelompok tani ini rusak akibat kontaminasi pestisida dan tiga hektare pematang sawah rusak.
Ia menyatakan, seluas sekitar 10,5 hektare atau lebih dari 50 persen dari seluas 20 hektare lahan yang mendapatkan program minapadi tahun 2018 rusak akibat banjir, kontaminasi pertisida dan pematang rusak.
Ia mengatakan, saat ini masih tersisa seluas 8,5 hektare lahan persawahan milik petani di Kecamatan Selagan Raya yang berhasil melaksanakan program ini tetapi belum sepenuhnya optimal.
Ia menjelaskan, kendala belum optimalnya program minapadi di darah ini, yakni minimnya sumber daya manusia untuk melaksanakan program ini, keterbatasan pakan ikan, kualitas air dan umur panen 2,5 bulan karena memasuki masa panen.
Kelompok tani Muro Sako telah menjual hasil panen ikan sebanyak 700 kilogram ikan per hektare dari seluas 3,5 hektare lahan minapadi milik kelompok tani ini dan kelompok tani Siring Sungai menjual sebanyak 1.000 kg ikan per hektare dari seluas lima lahan milik kelompok tani ini.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019