Jambi (ANTARA Bengkulu) - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Irmansyah Rahman menyatakan hujan buatan yang mengguyur sejumlah wilayah Jambi berhasil mengurangi titik api di daerah ini.

"Ada pengurangan jumlah titik api yang disebabkan oleh hujan buatan. Namun potensi titik api bisa saja bertambah," katanya di Jambi, Kamis.

Meski hujan buatan terus dilakukan, namun saat ini Jambi khususnya sedang memasuki musim kemarau, sehingga dapat memicu terjadi kebakaran, apalagi di daerah hilir Jambi (pesisir pantai timur Jambi) merupakan kawasan gambut.

"Gambut mengandung elemen batu bara berkalori rendah, jika terjadi panas maka bisa jadi gambut tersebut akan terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh faktor eksternal, karena itu perlu diantisipasi," ujarnya.

Sementara itu, Kasi Pengendalian Hama dan Kebakaran Hutan Dishut Provinsi Jambi Sucipto, kebakaran yang terjadi di kawasan hutan saat ini dipastikan akibat faktor manusia.

Kebakaran di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) biasanya disebabkan oleh ulah manusia yang sengaka membakar lahan.  

"Tapi mudah-mudahan dengan hujan buatan bisa berkurang. Karena hujan buatan ini dilakukan selama satu bulan," katanya.

Menurut dia, pada Senin (10/9), jumlah titik api di Jambi sempat mengalami penurunan akibat adanya hujan buatan, jumlahnya berkurang hingga tujuh titik api saja.

Namun pada Rabu (12/9) titik api meluas lagi dan bahkan mencapai 28 titik.

Dari pantuan satelit NOAA Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, titik api tersebar di tujuh kabupaten se-Provinsi Jambi.

Di Kabupaten Tebo terpantau titik api terbanyak, jumlahnya mencapai delapan titik di kawasan hutan produksi (HP).

Sementara di Kabupaten Batanghari titik api mencapai lima titik, empat titik terpantau di HP dan satu titik di area penggunaan lain (APL).

Lalu di Sarolangun, juga terpantau lima titik, yakni dua titik di kawasan APL dan tiga titik di kawasan HP.

Sedangkan di Muarojambi terpantau empat titik api, kesemuanya berada di kawasan APL.

Di Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) terdapat tiga titik di kawasan HP, sementara di Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) dua titik di kawasan APL dan hutan lindung. Terakhir berada di Kabupaten Merangin satu titik.

Sementara di provinsi tetangga Sumatera Selatan titik api mencapai 151 titik, sedangkan di Riau 40 titik. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012