Bengkulu (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Bengkulu Drs Lamhri Syamsinaga menilai, suhu politik menjelang pemilihan Wali Kota Bengkulu priode 2012-2017 dilukiskannya mengalami peningkatan, sehingga akan membingungkan masyarakat pemilih.

Akibatnya masyarakat akan kehilangan figur yang dicintainya, dengan demikian berpotensi mereka tidak memilih cukup besar, kata Lamhir di Bengkulu, Jumat.  Ia mencontohkan, sepekan terakhir ada beberapa orang dari tim pemenangan calon wali kota diciduk polisi akibat memasang tanda gambar berlebihan dan bukan pada tempatnya.

Sedangkan sebelumnya ada ribuan selebaran surat sengaja di serah orang tidak bertanggung jawab di sepanjang jalan pertokol di Kota Bengkulu, isinya adalah membuka seluruh kebobrokan dari 11 calon wali kota dan wakil wali kota yang akan bertarung pada Pilkada 19 Sepetember 2012.

Dampak surat itu, pada satu sisi mempersilahkan masyarakat untuk menilai calon mana yang paling tepat mempin Kota Bengkulu lima tahun ke depan. Namun disisi lain melemahkan niat masyarakat bagi figur yang selama ini dia inginkan, karena sudah mengetahui kelemahan dan kekurangan calon tersebut.

Dalam selebaran itu juga ada mengaitkan kelemahan calon icumben Ahmad Kanedi yang diduga kuat akan menggunakan dana APBD dan fasilitas pemerintah selama dalam kampanye karena dia tidak cuti.

Ia mengatakan, dalam aturan sekarang incumben boleh tidak mengambil cuti selama kampanye dan hanya izin saat tertentu, namun digaris bawahi tidak boleh menggunakan anggaran dan fasilitas negara. Sepanjang dua hal itu tidak digunakan sah-sah saja, meskipun mendapat sorotan dari sepuluh pasang calon lainnya yang akan ikut bertarung pada Pilwakot pekan depan, ujarnya.

Sekretaris DPRD Kota Bengkulu Sulapati mengatakan, wali kota Ahmad Kanedi tidak mengambil cuti selama kampanye, tapi hanya izin saat melakukan kegiatan politiknya. "Masalah menggunakan fasilitas negara dan dana pemerintah itu kami tidak tahu yang jelas beliau statusnya masih wali kota," ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012