Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu saat apel gelar pasukan pengamanan Pemilu serentak 2019 menggelar simulasi penanganan kerusuhan masalah hasil Pemilu di lapangan Ratok Denai Kelurahan Bandar Ratu, Jumat.

Dalam simulasi ini sejumlah personel brimob Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah simpatisan yang membuat kerusuhan.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Yayat Ruhiyat mengatakan sebanyak ribuan aparat keamanan yang terdiri dari TNI, Polres hingga pihak pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) yang terlibat dalam apel gelar pasukan pengamanan Pemilu serentak tahun ini.

Ia menyatakan, tugas aparat kepolisian dan TNI melakukan pengamanan terhadap pelaksana Pemilu serentak dan melumpuhkan para simpatisan partai politik dengan peluru karet dan gas air mata.

Menurutnya, petugas melakukan ini sebagai upaya untuk membubarkan paksa simpatisan parpol dan massa yang tidak mau menerima hasil penghitungan suara sementara oleh penyelenggara Pemilu.

“Kita melakukan ini sebagai bagian dari standar operasional prosedur dalam mengambil tindakan preventif dan tindakan tegas yang terukur terhadap para simpatisan parpol yang membuat kerusuhan,” ujarnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mukomuko Irsyad Kamarudin mengapresiasi aparat keamanan di daerah ini yang telah melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu.

Ia yakin, aparat keamanan di daerah ini mulai dari petugas Linmas, anggota polisi dan TNI yang ada di daerah ini mampu menjaga kondusifitas Pemilu serentak pada tanggal 17 April 2019

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019