Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan setempat berharap adanya bantuan pemerintah pusat untuk mengganti alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan milik nelayan setempat, guna melindungi sumber daya ikan “Mikih”, ikan komersil tetapi langka yang hanya hidup di sejumlah sungai di daerah ini.

“Kami berharap ada bantuan berupa jaring dari pemerintah pusat untuk untuk mengganti alat tangkap ikan jenis “Tramel Net” karena alat tangkap ikan jenis ini mampu menangkap ikan Mikih di sungai ini, baik ikan besar maupun kecil sehingga ikan di mikih di sungai daerah ini cepat penuh,” kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Nasyyardi di Mukomuko, Rabu.
 

Ia mengatakan, sejumlah nelayan di Kecamatan Air Dikit menggunakan alat tangkap ikan jenis “Tramel Net” atau alat tangkap udang untuk menangkap ikan Mikih di sungai wilayah ini.

Kalangan nelayan yang ada di wilayah ini menggunakan alat tangkap ini saat musim ikan Mikih. Mereka memasang dan membentang alat tangkap di sungai wilayah ini sangat rapat.

“Jarak pemasangan alat tangkap milik setiap nelayan di wilayah ini berkisar sekitar 50 meter. sehingga ikan yang masuk dalam perangkap tidak hanya ikan besar termasuk juga ikan kecil,” ujarnya.

Nelayan setempat memanfaatkan semua ikan Mikih hasil tangkapannya di sungai di wilayah ini. Ikan yang berukuran besar biasanya mereka jual ke pasar dan ikan kecil dikonsumsi.

Namun penggunaan alat tangkap ikan jenis ini secara terus menerus justru bisa mengurangi sumber daya ikan di sungai wilayah ini, terutama ikan Mikih, yang disebut warga ikan “Dewa”.

Ia menyatakan, instansinya tidak melarang warga dan nelayan di wilayah ini menangkap ikan Mikih, tetapi jangan anak ikan tersebut.
 

Untuk itu, ia berharap, ada kelompok konservasi yang terdiri dari warga yang berada dekat dengan sungai di wilayah ini melakukan penangkaran anak ikan mikih sebagai bagian pelestarian ikan ini.

“Kita ingin membudidayakan ikan  ini dengan cara melakukan penangkaran anak ikan ini,” ujarnya pula.

Ia menyatakan, masyarakat dan nelayan harus tahu bahwa ikan mikih ini komersil tetapi langka sehingga perlu adanya solusi dan cara agar ke depan keberadaan ikan ini tidak punah.

Ia menyebutkan, saat ini ikan mikih hidup di Sungai Teramang, Sungai Air Bikuk dan Sungai Air Dikit.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019