Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berharap Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sei Gelam Jambi membantu domestikasi atau proses penjinakan ikan mikih, yang merupakan ikan komersil tetapi langka dari alam liar agar bisa dibudidayakan.
"Kami telah berkoordinasi dengan BPBAT Jambi terkait domistikasi ikan mikih di daerah ini, kami berharap BPBAT membantu domistikasi ikan mikih," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Edy Aprianto, di Mukomuko, Rabu.
Dinas Perikanan setempat sebelumnya menyampaikan proposal usulan domestikasi atau proses penjinakan ikan mikih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budi Daya.
Kemudian ia mengatakan, pihak KKP melalui Dirjen Perikanan Budi Daya juga menyampaikan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi dapat bersinergi, mengidentifikasi dan monitoring pelaksanaan domistikasi tersebut, bila dimungkinkan agar digunakan untuk budi daya atau tahap uji coba.
Ia mengatakan, instansi sebelumnya melakukan uji coba budi daya ikan mikih. Instansi ini telah menangkap ribuan anak ikan mikih dari Sungai Air Dikit, selanjutnya anak-anak ikan ini dipelihara dan dilepas setelah ikan ini besar.
Ia menyatakan, instansinya mengeluarkan biaya secara swadaya untuk melakukan domestikasi atau proses membudidayakan ikan mikih karena tidak ada anggaran untuk kegiatan itu.
Ia mengatakan, selanjutnya sebagian anak ikan mikih masih berukuran satu centimeter yang ditangkap dari Sungai Air Dikit akan dipelihara dulu di dalam akuarium instansi tersebut dan sebagian anak ikan mikih akan dibesarkan di Balai Benih Ikan (BBI) Lubuk Pinang.
Namun kegiatan domistikasi yang dilakukan instansinya itu gagal, semua anak ikan mikih yang dipelihara di akuarium dan di BBI akhirnya mati.
Selanjutnya instansinya bersama dengan masyarakat nelayan setempat akan kembali menangkap anak ikan mikih untuk diserahkan kepada Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi.
Sementara itu, siklus hidup ikan mikih ini besar di hulu sungai dan bertelur di muara sungai. Setelah telur ikan ini menetas di muara sungai, anak ikan mikih berenang menuju hulu sungai dan saat perjalanan menuju habitatnya di hulu sungai anak ikan ini rawan dimangsa ikan besar.