Kalangan petani sayuran di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengeluhkan rendahnya harga jual aneka sayuran di wilayah itu.
"Penghasilan dari bertani sayuran saat ini sudah tidak sesuai lagi, modal yang kami keluarkan tidak sesuai dengan pendapatan. Rendahnya harga sayuran ini selain membuat kerugian juga membuat kami kesulitan untuk membayar hutang," ujar Purwanto salah seorang petani sayuran di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Rabu..
Dijelaskan dia, rendahnya harga jual sayuran ini membuat kalangan petani di daerah itu tidak bisa mengembangkan usahanya dan tidak jarang malah terjerat hutang dengan pemilik lahan atau para pemodal usaha.
Purwanto yang menanam cabai hijau diatas lahan seluas 1/4 hektare di desa yang berada di kaki Gunung Api Bukit Kaba itu mengaku, telah mengeluarkan modal hingga Rp25 juta yang digunakan untuk membeli bibit cabai hybrida, pupuk, obat-obatan, plastik mulsa dan biaya pengolahan lahan.
"Kalau tahun belakang harga cabai hijau ditingkatan petani selalu diatas Rp10.000 per kg, tetapi tahun ini selalu dibawah Rp10.000, bahkan minggu lalu sempat turun Rp3.000 per kg dan sekarang naik lagi menjadi Rp8.000. Kalau harga jualnya di petani Rp10.000 per kg, kami baru dapat untung sedikit," jelasnya.
Dari lahan yang diolahnya itu, jika panen lagi normal dirinya bisa menghasilkan hingga 80 karung buah cabai atau sekitar 4,8 ton, namun saat ini hasil panennya hanya berkisar 1-2 ton saja. Produksi buahnya turun karena banyak tanaman cabai yang mati akibat pengaruh tingginya curah hujan sehingga rentan diserang hama penyakit.
"Untuk dapat Rp10 juta saja rasanya susah, produksi buahnya sedikit. Banyak tanaman cabainya yang mati akibat diserang hama penyakit seperti busuk buah, mati ranting, keriting atau brekele, jamur dan lainnya," tambah dia lagi.
Sementara itu, Yanto petani sayuran lainnya yang ada di Desa Sumber Urip menjelaskan, saat ini harga sayuran sedang anjlok diantaranya harga cabai hijau Rp6.000-8.000 per kg, cabai merah Rp10.000-12.000 per kg.
Kemudian sawi bola Rp300, buncis Rp1.000, kol bulat Rp700, daun bawang Rp3.000, tomat Rp4.000 serta timun Rp1.000 per kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Penghasilan dari bertani sayuran saat ini sudah tidak sesuai lagi, modal yang kami keluarkan tidak sesuai dengan pendapatan. Rendahnya harga sayuran ini selain membuat kerugian juga membuat kami kesulitan untuk membayar hutang," ujar Purwanto salah seorang petani sayuran di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Rabu..
Dijelaskan dia, rendahnya harga jual sayuran ini membuat kalangan petani di daerah itu tidak bisa mengembangkan usahanya dan tidak jarang malah terjerat hutang dengan pemilik lahan atau para pemodal usaha.
Purwanto yang menanam cabai hijau diatas lahan seluas 1/4 hektare di desa yang berada di kaki Gunung Api Bukit Kaba itu mengaku, telah mengeluarkan modal hingga Rp25 juta yang digunakan untuk membeli bibit cabai hybrida, pupuk, obat-obatan, plastik mulsa dan biaya pengolahan lahan.
"Kalau tahun belakang harga cabai hijau ditingkatan petani selalu diatas Rp10.000 per kg, tetapi tahun ini selalu dibawah Rp10.000, bahkan minggu lalu sempat turun Rp3.000 per kg dan sekarang naik lagi menjadi Rp8.000. Kalau harga jualnya di petani Rp10.000 per kg, kami baru dapat untung sedikit," jelasnya.
Dari lahan yang diolahnya itu, jika panen lagi normal dirinya bisa menghasilkan hingga 80 karung buah cabai atau sekitar 4,8 ton, namun saat ini hasil panennya hanya berkisar 1-2 ton saja. Produksi buahnya turun karena banyak tanaman cabai yang mati akibat pengaruh tingginya curah hujan sehingga rentan diserang hama penyakit.
"Untuk dapat Rp10 juta saja rasanya susah, produksi buahnya sedikit. Banyak tanaman cabainya yang mati akibat diserang hama penyakit seperti busuk buah, mati ranting, keriting atau brekele, jamur dan lainnya," tambah dia lagi.
Sementara itu, Yanto petani sayuran lainnya yang ada di Desa Sumber Urip menjelaskan, saat ini harga sayuran sedang anjlok diantaranya harga cabai hijau Rp6.000-8.000 per kg, cabai merah Rp10.000-12.000 per kg.
Kemudian sawi bola Rp300, buncis Rp1.000, kol bulat Rp700, daun bawang Rp3.000, tomat Rp4.000 serta timun Rp1.000 per kg.
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019