Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Bengkulu mengawasi enam aliran kepercayaan yang berkembang di daerah itu.

Asisten Intel Kejati Bengkulu yang juga Wakil Ketua Pakem Bengkulu, Marihot Silalahi mengatakan enam aliran kepercayaan tersebut yakni, Khowarij, Thareqat Naqsabandyah, Amanat Keagungan Ilahi (AKI), Syiah, Ahmadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

"Enam aliran kepercayaan ini yang diawasi tim Pakem Bengkulu," katanya di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan enam aliran kepercayaan tersebut, juga dibahas dalam seminar mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, yang digelar belum lama ini.

Menurut dia, terdapat 1.500 aliran kepercayaan di masyarakat Indonesia, dan enam di antaranya yakni aliran tersebut di atas terdapat di Provinsi Bengkulu.

Dari enam aliran kepercayaan yang diawasi itu, kata dia, LDII adalah aliran yang tidak meresahkan karena merupakan lembaga yang terdaftar secara resmi.

"Ini perlu kami sampaikan agar masyarakat dan media massa proaktif melaporkan ke Pakem, bila ada aliran-aliran kepercayaan yang meresahkan," ucapnya.

Ia menjelaskan, Khowarij merupakan sebuah aliran sempalan Islam yang berfaham takfiri atau mudah mengkafirkan sesama Muslim, dikarenakan melakukan dosa besar dan bertujuan mendirikan khilafah atau pemerintah Islam dengan cara memberontak kepada pemerintah.

"Mereka juga menghalalkan mengambil barang orang lain di luar kelompoknya," tambahnya.

Thareqat Naqsabandyah merupakan aliran Thariqat Sufiyah yang menyimpang dari ajaran Rosulullah.

Sebagai contoh, pelaksanaan ibadah Shalat Tarawih di bulan Ramadhan tidak dilaksanakan, tapi diganti dengan zikir di dalam kelambu. Ritual seperti itu tidak diajarkan dalam Islam.

"Mereka memang tidak melarang untuk tarawih. Namun, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, tidak memberikan waktu untuk anggotanya melaksanakan tarawih," paparnya, menerangkan.

Sedangkan Ahmadiyah adalah aliran menyimpang yang meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW serta memiliki kitab suci sendiri yang bernama Tadzikroh.

Saat ini, menurut Marihot, penganut Ahmadiyah di Provinsi Bengkulu berjumlah 68 orang.

Sementara AKI sendiri sebuah aliran sempalan Islam yang menyimpang, jamaah kelompok tersebut tidak hanya dari orang Islam tapi juga non-Muslim dan kelompok ini tidak menganjurkan pengikutnya shalat dan bayar zakat.

Sedangkan Syiah yang dikenal juga dengan nama Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), merupakan aliran fanatisme terhadap keimanan Ali bin Abu Thalib Radhiyallohu Anhu, yang selanjutnya menjadi aqidah (keyakinan).

Diantara dasar ajaran Syiah adalah nikah Mut'ah atau kawin kontrak. Siapa saja yang mengingkari nikah Mut'ah maka digolongkan sebagai kafir. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012