PBB (ANTARA/AFP) - China membawa sengketa wilayah sengitnya dengan Jepang ke Sidang Umum PBB pada Kamis, dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi menuduh Tokyo mencuri kepulauan sengketa tersebut.
Pembelian kepulauan di Laut China Timur oleh pemerintah Jepang dari pemilik swasta itu telah membuat marah pemerintah Beijing dan memicu protes keras di sejumlah kota di China.
"China sangat mendesak Jepang untuk segera menghentikan semua aktivitas yang melanggar kedaulatan wilayah China, melakukan aksi konkrit untuk mengoreksi kesalahannya dan kembali ke jalur penyelesaian sengketa wilayah tersebut melalui negoisasi," kata Yang kepada Sidang Umum PBB.
China menuntut kembali kepulauan yang dikenal sebagai Diaoyu di China dan Senkaku di Jepang itu, selama beberapa dekade. Yang menegaskan kembali klaim sejarah negaranya bahwa Jepang menipu negaranya untuk menandatangani perjanjian penyerahan kepulauan tersebut pada 1895.
"Langkah yang dilakukan oleh Jepang benar-benar ilegal dan tidak sah. Mereka tidak bisa mengubah sejarah dengan bahwa jepang mencuri Diaoyu dan kepulauan sekitarnya dari China dengan cara apapun dan fakta bahwa China memiliki kedaulatan wilayah atas kepulauan tersebut," kata Menteri Luar Negeri China itu.
Pidato Yang tersebut muncul dua hari setelah pembicaraan tegas yang ia gelar dengan Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba terkait sengketa wilayah tersebut.
Jepang telah berulang kali menegaskan bahwa kepulauan tersebut berada di bawah kendalinya.
Taiwan juga mengklaim kepulauan tersebut. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Pembelian kepulauan di Laut China Timur oleh pemerintah Jepang dari pemilik swasta itu telah membuat marah pemerintah Beijing dan memicu protes keras di sejumlah kota di China.
"China sangat mendesak Jepang untuk segera menghentikan semua aktivitas yang melanggar kedaulatan wilayah China, melakukan aksi konkrit untuk mengoreksi kesalahannya dan kembali ke jalur penyelesaian sengketa wilayah tersebut melalui negoisasi," kata Yang kepada Sidang Umum PBB.
China menuntut kembali kepulauan yang dikenal sebagai Diaoyu di China dan Senkaku di Jepang itu, selama beberapa dekade. Yang menegaskan kembali klaim sejarah negaranya bahwa Jepang menipu negaranya untuk menandatangani perjanjian penyerahan kepulauan tersebut pada 1895.
"Langkah yang dilakukan oleh Jepang benar-benar ilegal dan tidak sah. Mereka tidak bisa mengubah sejarah dengan bahwa jepang mencuri Diaoyu dan kepulauan sekitarnya dari China dengan cara apapun dan fakta bahwa China memiliki kedaulatan wilayah atas kepulauan tersebut," kata Menteri Luar Negeri China itu.
Pidato Yang tersebut muncul dua hari setelah pembicaraan tegas yang ia gelar dengan Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba terkait sengketa wilayah tersebut.
Jepang telah berulang kali menegaskan bahwa kepulauan tersebut berada di bawah kendalinya.
Taiwan juga mengklaim kepulauan tersebut. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012