Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 30 desa atau kelurahan yang tersebar di dua kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu jadi sasaran program "Climate Adaption and Disater Resilience" (Cadre) atau pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Edy Waluyo mengatakan penunjukan desa-desa di Provinsi Bengkulu mengingat Pulau Sumatera, terutama wilayah barat merupakan daerah rawan bencana.

"Selain Provinsi Bengkulu juga Sumatera Barat dan Nangroe Aceh Darusalam termasuk daerah rawan bencana," katanya di Bengkulu, Minggu.

Ia mengatakan dengan program "Cadre" diharapkan dapat meminimalisasi kerugian akibat datangnya bencana alam, karena masyarakat sudah memahami tata cara mitigasi bencana sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pengalaman bencana pada 2000 dan 2007, efek yang ditimbulkan akibat dua bencana tersebut cukup besar baik material ataupun moril sehingga masyarakat di 30 desa dan kelurahan kata dia sangat antusias dengan program tersebut.

"Pemahaman masyarakat tentang bencana alam akan bertambah, terutama mitigasi atau pengurangan risiko bencana," tambahnya.

Koordinator Program Cadre Bengkulu Diskoman Andalas mengatakan desa dan kelurahan yang menjadi sasaran program Cadre berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur dan Kota Bengkulu.

"Kegiatan ini dimulai sejak Januari 2012 hingga akhir 2014 dengan melibatkan SKPD terkait, LSM, Organisasi Adat, Perguruan Tinggi serta organisasi program pemberdayaan masyarakat setempat," katanya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012