Festival Sarung dengan mengangkat budaya lokal melalui sarung sutera khas Sulawesi Selatan memeriahkan peringatan Hari Kartini.

"Peringatan Hari Kartini ini sedikit berbeda karena kita mengangkat budaya kita yakni sarung sutera melalui Festival Sutera," kata Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah di sela pelepasan peserta Festival Sarung di Makassar, Minggu.

Dia mengatakan, menggunakan sarung apalagi khas Sulsel sebagai bagian dari budaya perlu diberikan kembali. Selain untuk melestarikan budaya, juga membantu perajin sutera di daerah ini.

Menurut dia, kalau semakin banyak yang menggunakan sarung sutera, tentu perajin akan semakin berkembang usahanya, sehingga dapat mendorong perekonomian di kalangan pelestari budaya itu.

"Tinggal melakukan inovasi, motif maupun coraknya dalam mengikuti perkembangan," katanya.

Mengenai pengembangan sutera dan bahan baku yang masih didatangkan dari luar negeri, Nurdin mengatakan, pihaknya akan membantu petani mengembangkan ulat sutera agar kelak petani tidak tergantung dari luar negeri.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulsel Liestiaty Nurdin mengatakan, peringatan Hari Kartini ini menjadi momen mengangkat budaya lokal dengan mengajak masyarakat Sulsel melestarikannya dengan menggunakan sarung.

"Momen perayaan Hari Kartini ini berbeda dengan yang lainnya, karena kita ingin memperkenalkan dan mengajak masyarakat kembali untuk membudayakan sarung sutera khas Sulawesi Selatan," katanya.

Kegiatan Festival Sarung yang diprakarsai Dekranasda Sulsel ini diikuti oleh anggota Persit Candra Kirana dan anggota Bhayangkari. Selain itu marching band binaan Lantamal VI Makassar turut memeriahkan Festival Sarung memperingati Hari Kartini.

Pewarta: Suriani Mappong

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019