Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini menargetkan peremajaan atau "replanting" tanaman kepala sawit yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berumur tua di lahan seluas 2.500 hektare milik petani di daerah ini.

“Kami targetkan peremajaan tanaman kelapa sawit sesuai dengan luas lahan yang diusulkan oleh petani setempat yakni seluas 2.500 hektare,” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Erri Siagian di Mukomuko, Rabu.

Dinas Pertanian setempat tahun 2018 menerima proposal usulan peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif di lahan seluas sekitar 3.000 hektare di daerah ini, seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di antaranya mendapatkan program tersebut pada tahun sebelumnya, sehingga masih seluas 2.500 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang belum mendapatkan bantuan program peremajaan tanaman kelapa sawit.

Ia mengatakan, pada tahap awal pihaknya telah melaksanakan sosialisasi terkait kewajiban yang harus dipenuhi oleh petani yang diusulkan sebagai calon penerima program ini.

Instansinya mensosialisasikan program peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif ini kepada sejumlah kepala desa, camat dan petani yang tersebar di daerah ini, ujarnya.

Setelah kegiatan sosialisasi ini, ia menyatakan, instansinya akan menanyakan kesiapan petani di daerah ini untuk diusulkan sebagai calon penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit.

Kemudian akan melakukan verifikasi dokumen dan lokasi untuk memastikan lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan mendapatkan program ini memenuhi persyaratan.Selanjutnya, menggunakan GPS untuk mengukur luas lahan perkebunan kelapa sawit. 

Instansinya mengusulkan dana untuk melaksanakan program peremajaan tanaman kelapa sawit di daerah ini kepada Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019