Seorang pelajar SMPN 02 Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dilaporkan tenggelam saat mandi di Bendungan Air Manjuto di Desa Lalang Luas, Kecamatan V Koto, Selasa siang.
Pelajar SMPN 03 Mukomuko bernama Taufik (13), warga Desa Ujung Padang ini tenggelam saat mandi bersama dengan dua orang temannya yakni Zandi Islami dan Khairul Anam di bendungan yang dibangun pada masa Presiden Suharto ini.
Menurut keterangan Zandi Islami, peristiwa itu bermula saat korban bersama dengan dua temannya pergi berjalan-jalan ke bendungan Air Manjuto. Lalu ketiganya memutuskan untuk mandi.
Ia menjelaskan, awalnya mereka bertiga ini hanya berenang dipinggir bendungan tersebut kemudian Taufik menuju ke tengah bendungan, malang korban yang tidak bisa berenang ini tenggelam.
Zandi mengatakan, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban, namun tenaganya tidak kuat untuk menarik korban yang sudah tenggelam di bendungan tersebut.
Peristiwa seorang pelajar tenggelam tersebut membuat warga di Desa Lalang Luas, Kecamatan V Koto menjadi heboh dan berkumpul di sekitar bendungan Air Manjuto tersebut untuk memastikan kebenaran kejadian itu.
Camat V Koto Evi Busmanja dalam keterangannya membenarkan peristiwa seorang pelajar SMPN 03 Mukomuko tenggelam di bendungan Air Manjuto. Kejadian tersebut Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia mengatakan, tim gabungan Basarnas bersama dengan aparat Kepolisian Sektor Kecamatan V Koto dan dibantu oleh warga setempat melakukan pencarian korban tenggelam ini.
Ia mengatakan, hingga sekarang tim gabungan belum menemukanm korban tenggelam di bendungan tersebut. Namun tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban tenggelam di sekitar lokasi bendungan tersebut.
Sementara ratusan warga di wilayah itu memadati kawasan Bendungan Air Manjunto untuk menyaksikan proses pencarian korban tenggelam ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Pelajar SMPN 03 Mukomuko bernama Taufik (13), warga Desa Ujung Padang ini tenggelam saat mandi bersama dengan dua orang temannya yakni Zandi Islami dan Khairul Anam di bendungan yang dibangun pada masa Presiden Suharto ini.
Menurut keterangan Zandi Islami, peristiwa itu bermula saat korban bersama dengan dua temannya pergi berjalan-jalan ke bendungan Air Manjuto. Lalu ketiganya memutuskan untuk mandi.
Ia menjelaskan, awalnya mereka bertiga ini hanya berenang dipinggir bendungan tersebut kemudian Taufik menuju ke tengah bendungan, malang korban yang tidak bisa berenang ini tenggelam.
Zandi mengatakan, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban, namun tenaganya tidak kuat untuk menarik korban yang sudah tenggelam di bendungan tersebut.
Peristiwa seorang pelajar tenggelam tersebut membuat warga di Desa Lalang Luas, Kecamatan V Koto menjadi heboh dan berkumpul di sekitar bendungan Air Manjuto tersebut untuk memastikan kebenaran kejadian itu.
Camat V Koto Evi Busmanja dalam keterangannya membenarkan peristiwa seorang pelajar SMPN 03 Mukomuko tenggelam di bendungan Air Manjuto. Kejadian tersebut Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia mengatakan, tim gabungan Basarnas bersama dengan aparat Kepolisian Sektor Kecamatan V Koto dan dibantu oleh warga setempat melakukan pencarian korban tenggelam ini.
Ia mengatakan, hingga sekarang tim gabungan belum menemukanm korban tenggelam di bendungan tersebut. Namun tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban tenggelam di sekitar lokasi bendungan tersebut.
Sementara ratusan warga di wilayah itu memadati kawasan Bendungan Air Manjunto untuk menyaksikan proses pencarian korban tenggelam ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019