Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Bengkulu, melalui Kabid Perkebunan M Yusuf menyebutkan daerah itu pada tahun ini menerima bantuan program penyambungan tanaman kopi seluas 100 hektare.

Ia di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan program kopi sambung atau stek tersebut diterima oleh empat kelompok tani di wilayah itu dengan pembiayaan dari pemerintah pusat.

"Program kopi sambung ini diterima oleh empat kelompok tani yang ada di Kecamatan Sindang Beliti Ulu dengan luasan mencapai 100 hektare," ujar dia.

Program kopi sambung yang diterima petani di Rejang Lebong ini, lanjutnya diberikan kepada petani kopi yang tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, dengan jenis kopi robusta.

Adapun bibit kopi sambung dalam program ini, tambah dia adalah kopi jenis robusta Sintaro yang merupakan salah satu kopi andalan di Kabupaten Rejang Lebong, sedangkan mata steknya diambil dari Jawa Timur.

"Kelebihan dari kopi stek ini adalah jumlah hasil produksi yang dihasilkan perhektarenya bisa mencapai 1,8 hingga 2 ton biji kopi. Berbeda jika kopi biasa yang pertahunnya hanya bisa menghasilkan 750 sampai 800 kg saja," jelasnya.

Penyetekan itu sendiri dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong bekerjasama dengan Kelompok Tani Perkasa dari Desa IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, yang sudah lebih dahulu mengembangkan program ini.

"Masyarakat hanya menyiapkan kebun kopinya saja, karena penyetakannya akan dilakukan langsung oleh Kelompok Tani Perkasa yang telah kami tunjuk dan sudah teruji dalam penyetekan kopi," tambah dia.

Program bantuan stek kopi di Rejang Lebong itu sendiri, kata Yusuf pada 2018 lalu juga sudah dilaksanakan dengan pembiayaan dari APBD setempat dengan sasaran kebun seluas 60 hektare tersebar di Kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu Raya, Sindang Kelingi dan Selupu Rejang.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019