Hujan geremis tak menyurutkan Presiden Joko Widodo dan ribuan anggota TNI-Polri untuk melakukan Shalat Magrib berjamaah pada Kamis, di Lapangan Monas, Jakarta, sebagai rangkaian acara berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh keluarga besar TNI dan Polri.

Mendung di kawasan Monas memang terjadi sejak awal acara buka bersama anggota TNI-Polri yang dihadiri oleh Presiden Jokowi ini, namun acara tetap berlanjut dengan khimat dan hampir tidak undangan yang meninggalkan acara.

Ketika adzan dikumandangkan suasana masih mendung, namun ketika shalat berjamaah dilaksanakan pada rakaat pertama hujan rintik-rintik melanda kawasan Monas, namun tidak menyurutkan Presiden dan ribuan anggota TNI-Polri serta undangan lainnya untuk melanjutkan Magrib berjamaah hingga rakaat terakhir.

Bahkan saat pembacaan doa seusai Shalat Magrib pun belum banyak undangan yang meninggalkan tempat acara, baru setelah Presiden dan Menteri Kabinet Kerja meninggalkan tempat baru undangan lainnya membubarkan diri.

Baca juga: Jokowi buka puasa di Monas

Dalam acara buka bersama ini, Presiden yang didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian serta Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tiba di Monas pada pukul 17.05 WIB.

Kedatangan Presiden langsung disambut alunan Marawis yang dibawakan oleh gabungan anggota TNI dan Polri untuk menuju panggung utama yang berada di lapangan sebelah Barat Monas.

Saat memberikan sambutan, Presiden mengapresiasi kerja keras dan soliditas TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan saat Pemilu 2019.

"Saya ingin sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh prajurit TNI dan Polri di seluruh tanah air dalam setiap pelaksanaan tugas profesional. Sehingga pemilu serentak 17 April lalu berjalan demokratis, jurdil, aman dan damai," kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar, stabilitas keamanan merupakan syarat mutlak bagi warga.

Baca juga: Berikut hasil rekapitulasi nasional, Jokowi menang 16 provinsi

"Jangan ada yang berpendapat negara ini negara kecil. Negara Indonesia adalah negara besar. Dengan bermacam suku agama, ras, budaya adat tradisi yang berbeda beda. Alhamdulillah sampai saat ini dan kita harapkan seterusnya negeri ini akan aman, terus aman karena stabilitas politik dan keamanan adalah syarat mutlak," jelasnya.

Jokowi juga meminta seluruh anggota TNI-Polri di seluruh Indonesia untuk menghalau paham yang bertentangan dengan konstitusi serta sebagai garda terdepan memerangi terorisme.

"Saya ajak TNI-Polri merangkul masyarakat bersama untuk membangun bangsa. Menghalau paham dan kekuatan yang tidak sesuai konstitusi kita dan memangkas bibit terorisme yang ancam NKRI," kata Jokowi.

Dalam acara ini juga tampak hadir Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Komisi Yudisal Jaja Ahmad Jayus, Menko Polhukam Wiranto, Seskab Pramono Anung serta beberapa tokoh agama, diantaranya ulama dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Habib Muhammad Luthfi bin Ali Yahya.

Ketua MUI Jawa Tengah ini juga memberikan ceramah agama di hadapan ribuan anggota TNI-Polri menjelang buka puasa bersama.

Baca juga: Terkait kecurangan dan sengketa hasil Pemilu, begini kata Presiden
Baca juga: Wanita Inisial R dalam video pengancaman presiden diperiksa Polda Metro Jaya

Pewarta: Joko Susilo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019