Front Perjuangan Pemuda Indonesia Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat menilai isu people's power adalah isu yang segelintir kepentingan elit politik yang haus kekuasaan.

"Terkait gerakan people's power yang dihembuskan segelintir orang itu adalah untuk kepentingan politik bukan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," kata Ketua FPPI Pimpinan Kota-Kabupaten Majene, Andi Baso, di Mamuju, Jumat.

Baca juga: Makar itu identik dengan penggunaan senjata, kata Fahri Hamzah

Ia mengatakan, isu people's power tidak akan bisa menyelesaikan masalah negara ini, karena isu itu bicara soal politik kekuasaan, dan bukan masalah yang sedang dihadapi bangsa dan rakyat Indonesia, itu adalah masalah demokrasi Indonesia saja

"Sifatnya masalah negara kita sekarang sangatlah kompleks, seharusnya di selesaikan dengan semua elemen yang masyarakat Indonesia, bukan segelintir elit yang memanfaatkan dan haus akan kekuasaan," katanya.

Baca juga: Lanjutan "people power", Kivlan Zen jadi saksi Eggi Sudjana

Menurut dia, ditakutkan jangan sampai ada gerakan yang bukan malah mengobati penyakit negara ini, namun menambah dan memperparah penyakitnya.
"Karena terdapat bagian dari pada elit politik yang punya kepentingan, dan akan semakin menciptakan kubu politik dan justru masalah negara ini tidak akan selesai," ujarnya.

Ia menilai, apabila terdapat pandangan hukum soal menolak rekapitulasi itu tidak jadi soal, seharusnya pertarungan pro dan kontranya bisa di barengi argumentasi yang rasional dan data yang otentik. "Bukan dengan isu people's power yang tidak ada hubungannya perbaikan demokrasi," ujarnya.

Baca juga: MUI keluarkan fatwa terkait "people power"
Baca juga: NU Bengkulu kecam rencana aksi "people power"

Pewarta: M.Faisal Hanapi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019