Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PT Palma Mas Sejati Bengkulu memprioritaskan membeli buah kelapa sawit petani lokal, sebelumnya perusahaan itu mendapatkan pasokan buah sawit dari luar Bengkulu.

"Kami saat itu tidak tahu kalau tengkulak menjual buah sawit petani di luar Bengkulu yaitu dari wilayah Lampung dan Sumsel," kata Manager Pabrik PT PMS Bengkulu Aswin Kobar, Selasa.

Ia mengatakan, setelah diketahui buah sawit dari luar Bengkulu pihaknya menghentikan pembelian itu dan mengundang pedagang lokal yang menjual buah sawit petani Bengkulu. Wajar saja kalau petani Bengkulu selama ini menjual dengan harga rendah yaitu di bawah Rp700/kg karena tengkulak akan menutupi kerugian membeli buah sawit dari luar Bengkulu tersebut.

Pihaknya membeli buah sawit grade A Rp1.190/kg dan buah sawit grade B Rp1.120 per kilogram, harga itu turun dari sebelumnya rata-rata Rp250/kg akibat harga minyak sawit dunia anjlok. "Kami mengharapkan petani langsung menjual ke pabrik, sehingga harganya akan lebih tinggi dan bisa meningkatkan kesejahtraan mereka," ujarnya.

Untuk harga minyak mentah kelapa sawit (Cpo) dijual Rp6.850 dari sebelumnya Rp6.300/kg dan dipasarkan ke wilayah Sumatra Barat dan Lampung. Sedangkan biji kelapa sawit (Inti) masih distok di pabrik sekitar 100 ton dengan harga jual Rp3.050/kg, selama ini harga belum cocok dengan manajmen perusahaan.

Seorang petani kelapa sawit di Bengkulu Mahmudianto mengharapkan Pemprov Bengkulu secepatnya mengatasi harga sawit yang saat ini sangat rendah. Bila harga buah kelapa sawit bertahan rendah seperti sekarang, akan banyak kebun sawit petani ditelantarkan akibat tidak ada biaya pemeliharaannya.

Ia mengatakan, harga beli buah sawit petani di Bengkulu mulai naik di atas Rp900/kg, namun masih ada pedagang pengumpul membeli dengan Rp700/kg di kebun.  Harga sebesar itu tidak wajar karena akan mematikan penghasilan petani yang menggantungkan hidupnya pada perkebunan kelapa sawit.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah bisa membatasi masuknya buah kelapa sawit dari luar Bengkulu yaitu provinsi tetangga baik dari wilayah Sumsel, Sumatara Barat, Jambi dan Provinsi Lampung. Ketua Gabungan Petani Sawit Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Khairul Siregar mengatakan, pabrik di wilayah itu masih memebeli sawit petani dengan harga rendah yaitu antara Rp800-Rp900/kg.

Harga sawit pada tingkat pabrik di Mukomuko saat ini Rp1.025 per kilogram, sedangkan harga crude palm oil (CPO) pasar lokal bertahan Rp6.000 dari sebelumnya Rp6.800/kg, jumlah itu belum seimbang dengan harga tandan buah segar (TBS) diterima pabrik pengolahan kelapa sawit daerah itu, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012