Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan 60 desa pada sebanyak 20 kabupaten/kota menjadi Desa Pesisir Tangguh pada tahun 2013 guna memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir.

"Diharapkan dengan terwujudnya Desa Pesisir Tangguh pada setiap wilayah, maka akan terwujud pula Kabupaten dan Kota Pesisir Tangguh serta Provinsi Tangguh yang pada akhirnya menuju Indonesia Tangguh," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Sharif, setidaknya terdapat lima hal dalam program Desa Pesisir Tangguh yang dilaksanakan, yakni bina manusia, ekonomi, infrastruktur, lingkungan, dan siaga bencana.

Sasaran program pengembangan desa pesisir tangguh, lanjutnya, adalah dengan merevitalisasi kelembagaan dan memperbaiki infrastruktur di desa-desa tersebut.

Hal tersebut karena sebagai pendukung kebijakan industrialisasi kelautan dan perikananm, program Desa Pesisir Tangguh dinilai merupakan benteng ekologis dalam mengurangi risiko bencana dan dampak perubahan iklim, serta penguatan desa-desa pesisir terluar yang menjadi basis geopolitik untuk ketahanan nasional.

Ia memaparkan, program Desa Pesisir Tangguh dilaksanakan guna memecahkan persoalan pokok masyarakat pesisir antara lain tingginya tingkat kemiskinan yang diperkirakan pada 2010 mencapai 7,8 juta jiwa yang tersebar di 10.640 desa pesisir.

Selain itu, ujar dia, terdapat pula permasalahan masih tingginya kerusakan sumber daya pesisir, kurangnya kemandirian organisasi sosial desa, serta masih terbatasnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan permukiman.

"Persoalan pokok ini memberikan andil terhadap tingginya kerentanan terhadap bencana alam dan dampak perubahan iklim," kata Sharif.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, program Desa Pesisir Tangguh memiliki empat tujuan utama, yaitu meningkatkan kehidupan desa pesisir/nelayan berbasis masyarakat, menghasilkan "output" (keluaran) pembangunan secara fisik yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, menyediakan pembelajaran secara tidak langsung kepada masyarakat pesisir, dan memfasilitasi peran/fungsi masyarakat sebagai agen pembangunan dan kelautan.

Sebagai gambaran, penduduk Indonesia sebesar 237 juta pada 2010 diperkirakan pada 2020 mencapai 255 juta. Potensi ekonomi laut Indonesia diperkirakan sekitar 1,2 triliun dolar AS per tahun, atau dapat dikatakan setara dengan 10 kali APBN pada 2012. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012