Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor 13 ton biji pala ke Amerika Serikat (AS) pada awal bulan Juni 2019 senilai 62.400 dolar AS

"Kendati libur, namun kami harus memperhatikan dan mengutamakan kegiatan ekspor, jangan sampai mengecewakan pembeli atau buyers," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Senin.

Darwin mengatakan pengiriman biji pala ke AS sebanyak 13 ton menghasilkan devisa bagi negara sebesar 62.400 dolar AS.

Ia menjelaskan kualitas produk biji pala yang diekspor ke AS sangat baik. "Biji pala yang diminati pembeli asal AS yakni jenis Pala Siau yang telah terbukti memiliki kualitas di atas rata-rata," jelasnya.

Selain diminati AS, komoditas biji pala dan bunga pala asal Sulut juga diminati Belanda dan negara-negara di Uni Eropa karena banyak manfaatnya bagi masyarakat, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya yang khas.

Hal tersebut, kata Darwin, harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksi pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.

Pala produksi Sulut bukan hanya diminati negara-negara di Eropa dan Amerika serta Asia, tetapi juga berhasil menarik minat pasar Afrika.

"Minat tersebut ditandai dengan makin banyaknya permintaan ekspor pala dan bunganya ke berbagai negara di dunia yang menunjukkan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," katanya.

Ia juga mengatakan pala Sulut yang banyak diekspor ke Eropa, Amerika dan Afrika tersebut, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud.

 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019