Libur Lebaran tahun 2019 di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan nampak berbeda karena munculnya taman-taman bunga yang menjadi alternatif ribuan wisatawan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Hingga H+4 Lebaran masih banyak wisatawan yang berkunjung ke taman-taman bunga di Kabupaten Musi Rawas meski masa cuti lebaran sudah habis, namun jumlahnya memang tidak sepadat pada puncak libur Lebaran.
"Semua taman bunga bisa di kunjungi dalam satu hari, tinggal pengunjung saja yang memilih ingin mengunjungi taman bunga mana saja, kebetulan saya hanya berkunjung ke tiga taman bunga," kata salah seorang wisatawan asal Kota Lubuklinggau, Hardian, Senin.
Menurutnya, wisata taman bunga lebih disukai anak-anak karena terdapat lokasi berswafoto yang menarik dan cocok diunggah ke media sosial Facebook atau Instagram, jenis bunga semua taman hampir sama namun polanya nampak berbeda.
Setidaknya terdapat lima taman bunga di Kabupaten Musi Rawas yang dapat dikunjungi wisatawan dengan jarak relatif berdekatan, yakni Taman Bunga Kampung Belimbing, Taman Bunga Reysa, Taman Bunga Napas Surya, Taman Bunga 4U Garden dan Taman Bunga Maryce Garden.
Perjalanan ke taman-taman bunga dapat di tempuh dari perbatasan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Pertama sekali pengunjung akan menemui Taman Bunga Maryce Garden di Desa A Widodo, luasnya sekitar satu hektar.
Di taman tersebut bunga-bunga disusun rapat namun membentuk pola persegi dengan dominasi Bunga Glosia merah dan Bunga Sribu Bintang Kuning, di tengah taman terdapat panggung kecil untuk berswafoto.
Sekitar tiga kilometer dari Taman Bunga Maryce Garden, terdapat Taman Bunga Kampung Belimbing di Desa F Kecamatan Tugu Mulyo, bedanya taman tersebut berdampingan dengan kebun belimbing, sehingga pengunjung dapat berekreasi lebih lama.
"Selama musim libur Lebaran sekitar 5.000 pengunjung rata-rata per hari yang datang, setelah berfoto di taman bunga pengunjung bisa bersantai di kebun belimbing, itu kelebihannya di sini," ujar Pengelola Kampung Belimbing Musi Rawas, Muannam.
Menurutnya, Kampung Belimbing termasuk pionir lahirnya wisata taman-taman bunga di Kabupaten Musi Rawas yang jumlahnya saat ini semakin banyak, meski demikian masing-masing taman bunga tetap memiliki keunggulan tersendiri.
Selanjutnya dari Taman Bunga Kampung Belimbing pengunjung meneruskan perjalanan sekitar tiga kilometer ke Desa Mataram, di desa tersebut terdapat tiga taman bunga.
Dari Kota Lubuklinggau ke arah jalan masuk Desa Mataram, pengunjung akan menemui Taman Bunga 4U Garden, sekitar 300 meter setelahnya terdapat Taman Bunga Napas Surya, lalu 70 meter lagi pengunjung akan menjumpai Taman Bunga Reysa.
"Lokasi tiga taman memang cukup dekat, tapi kami memilih dua di antaranya saja karena tarif masuk Rp10.000 perorang, lumayan mahal jika membawa banyak anggota keluarga," kata salah seorang wisatawan asal Kota Bengkulu, Rais.
Di Taman Bunga 4U Garden seluas satu hektar terdapat replika Tugu Monas, Kincir Angin Belanda, Menara Eifel dan Bunga Sakura sintetis, taman didominasi Bunga Glosia Merah dan Bunga Sribu Bintang Kuning yang dihiasi ornamen payung, di pinggir taman berdiri pondok-pondok untuk bersantai, pengunjung juga dapat menyewa berbagai kostum menarik untuk swafoto.
Sedangkan Taman Bunga Napas Surya seluas satu hektar terdapat panggung di tengah untuk berswafoto, di sudut taman terdapat ayunan dan dekorasi pernikahan outdoor yang cocok untuk berswafoto dengan pasangan atau pacar.
Agak sedikit berbeda, Taman Bunga Reysa lebih kecil dari dua taman bunga sebelumnya, namun di tengah taman terdapat semacam gerbang pernikahan (wedding gate) yang tak dimiliki taman bunga lain.
Untuk masuk ke dalam lima taman bunga tersebut, masing pengunjung membayar Rp10.000 per orang, jika pengunjung masuk ke semua taman bunga artinya menghabiskan Rp50.000 per orang, sedangkan biaya parkir kendaraan rata-rata Rp5.000 per kendaraan roda dua atau empat.
Wisatawan yang berkunjung mayoritas berasal dari Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muratara dan Kota Lubuklinggau, selain itu banyak juga berasal dari Wilayah Jambi, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bengkulu, Bandung, Jakarta, dan Banten.
Lima taman bunga tersebut berdiri di area persawahan dan rata-rata baru dibuka untuk umum setengah tahun terakhir, salah satunya Taman Bunga Kampung Belimbing sedang di usulkan menjadi destinasi tetap pariwisata Kabupaten Musi Rawas karena bunga-bunga dapat dikunjungi sepanjang tahun.
Untuk menuju ke sana dapat ditempuh 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau atau 20 menit dari pusat pemerintahan Kabupaten Musi Rawas menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Ketinggian wilayah kabupaten ini berkisar antara 25-1000 meter di atas permukaan laut. Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas secara umum cocok untuk perkebunan, khususnya perkebunan karet. Hal ini sangat mendukung perekonomian masyarakatnya yang banyak menggantungkan penghidupan pada perkebunan.
Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas terbagi atas beberapa jenis, antara lain jenis aluvial, litosol, asosiasi latisol, regosol, podsolik, dan asosiasi podsolik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Hingga H+4 Lebaran masih banyak wisatawan yang berkunjung ke taman-taman bunga di Kabupaten Musi Rawas meski masa cuti lebaran sudah habis, namun jumlahnya memang tidak sepadat pada puncak libur Lebaran.
"Semua taman bunga bisa di kunjungi dalam satu hari, tinggal pengunjung saja yang memilih ingin mengunjungi taman bunga mana saja, kebetulan saya hanya berkunjung ke tiga taman bunga," kata salah seorang wisatawan asal Kota Lubuklinggau, Hardian, Senin.
Menurutnya, wisata taman bunga lebih disukai anak-anak karena terdapat lokasi berswafoto yang menarik dan cocok diunggah ke media sosial Facebook atau Instagram, jenis bunga semua taman hampir sama namun polanya nampak berbeda.
Setidaknya terdapat lima taman bunga di Kabupaten Musi Rawas yang dapat dikunjungi wisatawan dengan jarak relatif berdekatan, yakni Taman Bunga Kampung Belimbing, Taman Bunga Reysa, Taman Bunga Napas Surya, Taman Bunga 4U Garden dan Taman Bunga Maryce Garden.
Perjalanan ke taman-taman bunga dapat di tempuh dari perbatasan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Pertama sekali pengunjung akan menemui Taman Bunga Maryce Garden di Desa A Widodo, luasnya sekitar satu hektar.
Di taman tersebut bunga-bunga disusun rapat namun membentuk pola persegi dengan dominasi Bunga Glosia merah dan Bunga Sribu Bintang Kuning, di tengah taman terdapat panggung kecil untuk berswafoto.
Sekitar tiga kilometer dari Taman Bunga Maryce Garden, terdapat Taman Bunga Kampung Belimbing di Desa F Kecamatan Tugu Mulyo, bedanya taman tersebut berdampingan dengan kebun belimbing, sehingga pengunjung dapat berekreasi lebih lama.
"Selama musim libur Lebaran sekitar 5.000 pengunjung rata-rata per hari yang datang, setelah berfoto di taman bunga pengunjung bisa bersantai di kebun belimbing, itu kelebihannya di sini," ujar Pengelola Kampung Belimbing Musi Rawas, Muannam.
Menurutnya, Kampung Belimbing termasuk pionir lahirnya wisata taman-taman bunga di Kabupaten Musi Rawas yang jumlahnya saat ini semakin banyak, meski demikian masing-masing taman bunga tetap memiliki keunggulan tersendiri.
Selanjutnya dari Taman Bunga Kampung Belimbing pengunjung meneruskan perjalanan sekitar tiga kilometer ke Desa Mataram, di desa tersebut terdapat tiga taman bunga.
Dari Kota Lubuklinggau ke arah jalan masuk Desa Mataram, pengunjung akan menemui Taman Bunga 4U Garden, sekitar 300 meter setelahnya terdapat Taman Bunga Napas Surya, lalu 70 meter lagi pengunjung akan menjumpai Taman Bunga Reysa.
"Lokasi tiga taman memang cukup dekat, tapi kami memilih dua di antaranya saja karena tarif masuk Rp10.000 perorang, lumayan mahal jika membawa banyak anggota keluarga," kata salah seorang wisatawan asal Kota Bengkulu, Rais.
Di Taman Bunga 4U Garden seluas satu hektar terdapat replika Tugu Monas, Kincir Angin Belanda, Menara Eifel dan Bunga Sakura sintetis, taman didominasi Bunga Glosia Merah dan Bunga Sribu Bintang Kuning yang dihiasi ornamen payung, di pinggir taman berdiri pondok-pondok untuk bersantai, pengunjung juga dapat menyewa berbagai kostum menarik untuk swafoto.
Sedangkan Taman Bunga Napas Surya seluas satu hektar terdapat panggung di tengah untuk berswafoto, di sudut taman terdapat ayunan dan dekorasi pernikahan outdoor yang cocok untuk berswafoto dengan pasangan atau pacar.
Agak sedikit berbeda, Taman Bunga Reysa lebih kecil dari dua taman bunga sebelumnya, namun di tengah taman terdapat semacam gerbang pernikahan (wedding gate) yang tak dimiliki taman bunga lain.
Untuk masuk ke dalam lima taman bunga tersebut, masing pengunjung membayar Rp10.000 per orang, jika pengunjung masuk ke semua taman bunga artinya menghabiskan Rp50.000 per orang, sedangkan biaya parkir kendaraan rata-rata Rp5.000 per kendaraan roda dua atau empat.
Wisatawan yang berkunjung mayoritas berasal dari Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muratara dan Kota Lubuklinggau, selain itu banyak juga berasal dari Wilayah Jambi, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bengkulu, Bandung, Jakarta, dan Banten.
Lima taman bunga tersebut berdiri di area persawahan dan rata-rata baru dibuka untuk umum setengah tahun terakhir, salah satunya Taman Bunga Kampung Belimbing sedang di usulkan menjadi destinasi tetap pariwisata Kabupaten Musi Rawas karena bunga-bunga dapat dikunjungi sepanjang tahun.
Untuk menuju ke sana dapat ditempuh 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau atau 20 menit dari pusat pemerintahan Kabupaten Musi Rawas menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Ketinggian wilayah kabupaten ini berkisar antara 25-1000 meter di atas permukaan laut. Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas secara umum cocok untuk perkebunan, khususnya perkebunan karet. Hal ini sangat mendukung perekonomian masyarakatnya yang banyak menggantungkan penghidupan pada perkebunan.
Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas terbagi atas beberapa jenis, antara lain jenis aluvial, litosol, asosiasi latisol, regosol, podsolik, dan asosiasi podsolik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019