Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai melakukan identifikasi tanaman padi sawah yang terendam banjir di Desa Pondok Baru, Kecamatan Selagan Raya, sejak beberapa hari yang lalu.

“Sawah di desa ini terendam banjir sekitar hari Jumat (14/6) malam, kemudian petugas penyuluhan pertanian melaporkan kejadian ini kepada kami pada hari Sabtu (15/6),” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu setelah berkoordinasi dengan petugas pertanian lapangan di wilayah tersebut guna meminta data luas lahan persawahan yang terendam banjir dan tanaman padi yang gagal panen.

Ia mengatakan, instansinya sampai sekarang terus berusaha mendapatkan data luas lahan persawahan milik warga di wilayah yang terendam banjir yang berasal dari luapan sungai di desa ini.

Kendati demikian, ia memperkirakan, seluas 60 hektare lahan persawahan yang telah ditanami tanaman padi sejak bulan Maret tahun ini yang terendam banjir. Seluas puluhan hektare sawah ini berada dalam satu hamparan.

Namun, ia menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa luas lahan tanaman padi sawah di wilayah ini yang puso atau gagal panen dan yang masih bertahan setelah banjir ini.

“Kemungkinan besar masih banyak tanaman padi sawah milik warga di wilayah ini yang terendam banjir masih bertahan jika banjir yang merendam tanaman ini tidak berlangsung lama,” ujarnya pula.

Ia menyatakan, kemungkinan tidak hanya hujan deras yang terjadi terus menerus yang menyebabkan sawah milik warga di wilayah ini terendam banjir, kemungkinan ada juga pengaruh tanggul di wilayah ini jebol.

Karena tanggul penahan tebing di wilayah ini jebol sehingga tidak mampu menahan arus air yang berasal dari sungai di wilayah ini yang masuk ke lahan persawahan milik warga setempat.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019