Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengakui ada yang berusaha meretas Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, namun upaya itu hanya bisa ke halaman situsnya saja.

"Orang bisa saja menyerang kami, tapi hanya menyerang web (situs) kami. Data Situng sebenarnya di KPU tidak akan terganggu," ujar Arief, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis.

Arief mengatakan meski diretas, situs Situng tidak akan apa-apa karena setiap 15 menit sekali akan di-refresh kembali data orisinal.

Baca juga: TKN: Tuduhan kecurangan TSM hanya isapan jempol belaka

Arief juga mendukung pernyataan ahli dari arsitek IT KPU, Marsudi Wahyu Kisworo yang mengatakan aplikasi situng tidak mungkin diretas.

"Saya sudah sering sampaikan ke teman-teman media, orang banyak masuk ke halaman kita. Namun, tidak bisa masuk ke rumah kita," ujar Arief.

Mengenai isu adanya kesengajaan penyusupan, sehingga terjadi kesalahan pada virtualisasi situng pada situs pemilu2019.kpu.go.id, Marsudi menolaknya. "Saya tidak bisa menduga adanya kesengajaan KPU di sana. Mungkin hanya kesalahan manusiawi saja," ujar dia lagi. 

Baca juga: Moeldoko bantah kesaksian Hairul Anas di persidangan

Sebelumnya, Marsudi mengatakan aplikasi situng dan situs situng di halaman situs KPU adalah dua hal berbeda.

Aplikasi situng merupakan salah satu aplikasi sistem pemilu yang dirancang arsitekturnya pada tahun 2013 dan hanya dapat diakses oleh KPU saja.

Sedangkan situs situng merupakan virtualisasi sebagian informasi dari aplikasi situng yang ada di KPU yang bisa diakses siapa saja.

"Situng sesungguhnya hanya bisa diakses dari dalam KPU dan dilengkapi berbagai macam pengamanan termasuk lokasi di daerah bencana, server satu berlokasi di KPU dan dua server di dua lokasi tidak boleh diketahui siapa pun karena merupakan cadangan kalau terjadi suatu bencana atau musibah," kata Marsudi.

Baca juga: Adzan subuh hentikan sidang MK
Baca juga: Sampai dini hari, kuasa hukum Prabowo minta sidang ditunda, Yusril: Lanjut !!
Baca juga: Sidang MK - Keponakan Mahfud MD jadi saksi Prabowo, pernah diajarkan TKN untuk berbuat curang

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019