Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sebagian warga di Kota Bengkulu melakukan pemotongan hewan kurban pada Sabtu (27/10), terutama di lingkungan masjid yang harus bersiap menyambut sholat Jumat.
Penelusuran di beberapa masjid dalam Kota Bengkulu, saat pagi hari umat menggelar sholat Ied namun tidak dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.
Panitia kurban di Masjid Al-Fallah Kelurahan Belakang Pondok Kota Bengkulu, Syahfuan mengatakan pemotongan kurban digelar besok (27/10) yakni sebanyak tujuh ekor sapi dan dua ekor kambing.
"Pemotongan hewan kurban akan kami lakukan besok karena hari ini terlalu singkat sebab siangnya lanjut sholat Jumat," katanya.
Ia mengatakan dengan waktu yang singkat dikhawatirkan tidak akan sempat melakukan pemotongan sembilan hewan kurban sebelum sholat Jumat.
Imam Besar Masjid Raya Baitul Izzah, Rusli M Daud mengatakan pemotongan hewan kurban pada Sabtu (27/10) tidak mengurangi hikmah ibadah Idul Adha 1433 Hijriah.
"Waktu kurban itu ada empat hari yakni, pada hari pertama atau tepat jatuhnya hari raya Idul Adha yang dikenal dengan hari Nahar," katanya.
Sedangkan tiga hari berikutnya disebut dengan hari Tasrik, dimana umat masih diperbolehkan berkurban.
Menurutnya, bila pemotongan hewan kurban yang jumlahnya lebih dari satu ekor dipaksakan hari ini (26/10) akan membuat panitia kerepotan dan hasilnya tidak maksimal.
Selain itu, dalam ajaran Islam, panitia diharapkan bisa bekerja dengan tenang sehingga hasilnya, terutama pendistribusian daging kurban kepada masyarakat terlaksana dengan baik.
Selain itu, Rusli juga menerangkan makna kurban bagi umat Islam dimana secara harfiah, kurban artinya dekat.
"Orang yang berkurban itu adalah orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yang diterima Allah SWT bukanlah daging atau darah hewan kurban, tapi nilai ketakwaan umatnya dalam keikhlasan berkurban," katanya menerangkan.
Artinya kata dia nilai ibadah berkurban itu bukan karena hewannya, tapi ketakwaan umat muslim kepada Sang Khalik.
Ia menambahkan, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, berkurban merupakan kesempatan untuk berbagi kepada sesama.
"Keluarga-keluarga yang kurang mampu bisa menikmati daging hewan kurban, sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan," tambahnya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Penelusuran di beberapa masjid dalam Kota Bengkulu, saat pagi hari umat menggelar sholat Ied namun tidak dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.
Panitia kurban di Masjid Al-Fallah Kelurahan Belakang Pondok Kota Bengkulu, Syahfuan mengatakan pemotongan kurban digelar besok (27/10) yakni sebanyak tujuh ekor sapi dan dua ekor kambing.
"Pemotongan hewan kurban akan kami lakukan besok karena hari ini terlalu singkat sebab siangnya lanjut sholat Jumat," katanya.
Ia mengatakan dengan waktu yang singkat dikhawatirkan tidak akan sempat melakukan pemotongan sembilan hewan kurban sebelum sholat Jumat.
Imam Besar Masjid Raya Baitul Izzah, Rusli M Daud mengatakan pemotongan hewan kurban pada Sabtu (27/10) tidak mengurangi hikmah ibadah Idul Adha 1433 Hijriah.
"Waktu kurban itu ada empat hari yakni, pada hari pertama atau tepat jatuhnya hari raya Idul Adha yang dikenal dengan hari Nahar," katanya.
Sedangkan tiga hari berikutnya disebut dengan hari Tasrik, dimana umat masih diperbolehkan berkurban.
Menurutnya, bila pemotongan hewan kurban yang jumlahnya lebih dari satu ekor dipaksakan hari ini (26/10) akan membuat panitia kerepotan dan hasilnya tidak maksimal.
Selain itu, dalam ajaran Islam, panitia diharapkan bisa bekerja dengan tenang sehingga hasilnya, terutama pendistribusian daging kurban kepada masyarakat terlaksana dengan baik.
Selain itu, Rusli juga menerangkan makna kurban bagi umat Islam dimana secara harfiah, kurban artinya dekat.
"Orang yang berkurban itu adalah orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yang diterima Allah SWT bukanlah daging atau darah hewan kurban, tapi nilai ketakwaan umatnya dalam keikhlasan berkurban," katanya menerangkan.
Artinya kata dia nilai ibadah berkurban itu bukan karena hewannya, tapi ketakwaan umat muslim kepada Sang Khalik.
Ia menambahkan, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, berkurban merupakan kesempatan untuk berbagi kepada sesama.
"Keluarga-keluarga yang kurang mampu bisa menikmati daging hewan kurban, sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan," tambahnya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012